Tahun Politik, Bisnis Asuransi Jiwa Makin Seksi

Penyelenggaraan Pemilu 2014 bukan saja akan mendongkrak konsumsi rumah tangga, tapi juga pertumbuhan industri asuransi jiwa di Tanah Air.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 10 Jan 2014, 13:15 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2014, 13:15 WIB
asuransi-terbaik-130702b.jpg
Penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu) 2014 bukan saja akan mendongkrak konsumsi rumah tangga, tapi juga pertumbuhan industri asuransi jiwa di Tanah Air. Tahun ini, industri asuransi jiwa nasional diprediksi bertumbuh 20%.

Direktur Utama PT Asuransi Jiwasraya, Hendrisman Rahim memperkirakan, pertumbuhan industri asuransi pada 2014 akan semakin seksi, bahkan tak terpengaruh dengan pelaksanaan kampanye maupun pesta demokrasi lima tahunan.

"Industri asuransi di Indonesia potensinya masih cukup besar untuk digarap, karena kelas menengah kita melebar signifikan (bertumbuh). Perkiraan saya tahun ini politik akan turun, tapi nyatanya tidak," terangnya ditemui usai Penandatanganan Kerja sama Produk dan Pemasaran Asuransi Bersama di Menara Kadin, Jakarta, Jumat (10/1/2014).

Tren produk asuransi, kata Hendrisman, masih mengarah pada asuransi jiwa. Tak heran bila dia memperkirakan pertumbuhan asuransi jiwa mencapai 20% di 2014.

"Produk konvensional kami asuransi jiwa, tapi masih sangat diminati masyarakat. Tapi kami juga terus mengembangkan produk-produk seperti asuransi beasiswa, kematian, unit link sehingga bisa menyasar semua segmen," tambah dia.

Dia mengakui, pihaknya berencana menambah produk asuransi baru dengan jumlah mengikuti permintaan pasar. Sayang, Hendrisman belum bersedia membocorkan produk asuransi teranyar yang sudah dipersiapkan perseroan selain bundling asuransi bersama antara Jiwasraya dan PT Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI).

"Hingga akhir 2014, kami mematok laba bersih sebesar Rp 400 miliar atau tumbuh 15% dibanding tahun sebelumnya. Sedangkan pendapatan premi naik menjadi Rp 7,8 triliun atau naik 15% dari realisasi 2013," cetusnya.

Dari data keuangan sementara, Jiwasraya membukukan nilai investasi Rp 9,9 triliun meningkat dari tahun lalu sebesar Rp 8,3 triliun. Hasil investasi sebesar Rp 1,7 triliun, tumbuh menjadi Rp 1,1 triliun pada 2013. Sedangkan posisi aset per 31 Desember lalu sebesar Rp 10,6 triliun dari tahun lal. (Fik/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya