CAF Turun Tangan Selidiki Kasus Hujan Batu yang Tewaskan Pemain

"Kami berharap semua pihak yang terlibat dalam peristiwa itu mendapat hukuman yang setimpal," kata Presiden CAF.

oleh Rejdo Prahananda diperbarui 25 Agu 2014, 11:40 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2014, 11:40 WIB
img_hayatou-301110.jpg
Presiden Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF) yang juga Wakil Presiden FIFA, Issa Hayatou, menghadiri laga Liga Champions Afrika di Tunis, Tunisia, 13 November 2010. AFP PHOTO/FETHI BELAID

Liputan6.com, Pemain klub  Aljazair, Albert Ebosse meregang nyawa setelah dilempar batu oleh fans dalam pertandingan pembuka Liga Utama Aljazair.  Kasus kematian Ebosse kini tengah dalam penyelidikan Konfederasi sepakbola Afrika (CAF).

Ebosse meninggal di Rumah Sakit pada Sabtu, (23/8/2014) malam waktu setempat setelah mendapat perawatan intensif. Tragisnya, pelaku pelempar batu diduga pendukung klub tempat Ebosse bermain, JS Kabliye. Fans itu marah menyusul kekalahan 1-2 saat bertandang ke USM Alger yang terletak di bagian utara, Tizi Ouzou. Padahal, Eboss sempat mencetak gol untuk menyamakan kedudukan menjadi 1-1 melalui titik putih setelah USM Alger kembali unggul 2-1.

Kejadian anarkis itu bermula saat seluruh pemain meninggalkan lapangan setelah pertandingan usai. Ketika memasuki ruang ganti, pendung JS Kabliye menghujani batu para pemain. Ebosse yang terkena lemparan batu di bagian kepala langsung dilarikan ke Rumah Sakit yang hanya berjarak 500 meter dari stadion.

"Dia mengalami cedera traumatik di otak," tulis pernyataan resmi klub, JS Kabliye.

Presiden CAF, Issa Hayatou meminta semua pihak, termasuk suporter, klub dan petugas keamanan di pertandingan itu bertanggung jawab atas kematian Ebosse. "Kami berharap semua pihak yang terlibat dalam peristiwa itu mendapat hukuman yang setimpal," kata Issa dilansir dari Eurosport.

Pemain asal Kamerun itu top-scorer Liga Aljazair musim lalu. Federasi sepakbola Aljazair bersama operator liga, petinggi klub JS Kabliye dan offisial pertandingan mengadakan pertemuan darurat pada Senin hari ini. Presiden liga profesional Aljazair, Mahfoud Kerbadj sempat menyaksikan pertandingan. Tapi dia meninggalkan stadion beberapa menit sebelum pertandingan insiden.

"Sulit memahami kematian tragis ini. Ketika pergi meninggalkan stadion, saya masih bisa melihat Ebosse dengan mata dan kepala saya sendiri," ujar Kerbadj.

Ebosse salah satu bomber tersubur di liga Aljazair. Musim lalu, pemain yang pernah merumput di Malaysia bersama Perak FA itu tampil ganas di depan gawang. Pemain tersebut mampu mencetak 19 gol dalam 32 pertandingan JS Kabliye.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya