Liputan6.com, Coffs Harbour: Pereli Indonesia, Subhan Aksa selangkah lagi bakal mendapatkan poin usai finis di posisi ke-7 di hari kedua Reli Australia yang berlangsung Sabtu (13/9/2014). Ini memang bukan target Subhan yang ingin masuk 5 besar WRC 2, tapi ini semua dikarenakah oleh kesalahan memprediksi cuaca.
Hal itu dialami banyak peserta, termasuk di kelas utama WRC (World Rally Championship) karena cuaca di bagian timur Australia memang berubah-ubah antara cerah dan gerimis. Korban paling parah dari kesalahan pakai ban ini adalah Robert Kubica (Polandia), mantan driver F1 yang tahun lalu juara dunia WRC2 dan sempat dikalahkan Ubang di seri Yunani.
Bertarung di kelas WRC dengan status pabrikan, Kubica alami kecelakaan fatal di SS11. Ia dan navigator memang tak cedera, tapi mobilnya rusak parah.
“Ini jadi seperti nasib-nasiban. Yang tepat meramal cuaca bisa dapatkan hasil bagus. Ini salah satu seninya reli mobil. Dalam kondisi itu, sangat berat mengarungi SS yang panjang. Di tikungan pun acap ragu-ragu bermanuver sehingga banyak kehilangan waktu,” jelaspunggawa Bosowa Rally Team berusia 27 tahun itu.
Meski begitu ia merasa performa hari kedua ini jauh lebih bagus dibandingkan hari pembuka yang membawanya ke peringkat 6 WRC2. Pacenote yang ia siapkan bersama navigator Nicola Arena pun lebih mantap. Begitu pun setingan mobil yang secara keseluruhan lebih bagus dari sebelumnya. Hal sama dikatakan Nicola.
“Memang belum bisa bersaing dengan pereli tercepat. Tapi, hari ini jauh lebih baik dari kemarin. Sedikit apes saja karena ban tidak tepat,” ucap navigator berpengalaman asal Italia itu. Tadinya ia berpikir akan hujan di pertengahan lomba, tapi ternyata tak demikian.
Pada SS9 sampai 12, Ubang konsisten finish urutan 7 di kelasnya. Posisinya disalip Ott Tanak (Estonia) yang sukses memenangi SS10 dan 12 serta urutan 4 dan 6 di dua SS lainnya.
Seperti hari pertama, lomba di hari kedua ini juga diakhiri dengan 2 super special stage (SSS) di tengah kota. Pada dua kesempatan itu Ubang kembali finish lebih baik diurutan ke-6 dan ke-5.Tertinggal dua menitan dari zona 5 Besar, Ubang jelas masih punya kesempatan masuk pada grup itu.
Penentuan di Hari Terakhir
Hari terakhir Minggu (14/9) melombakan 6 SS dengan total jarak kompetisi 89,72 km. Sangat mungkin terjadi perubahan komposisi karena diprediksi persaingan lebih keras justru akan terjadi di hari terakhir. Dalam teorinya, lima peserta yang masih berkutat dalam persaingan berebut gelar juara dunia 2014 akan fight pada seri ini untuk menjaga atau menguatkan posisi masing-masing.
Lima kandidat juara dunia itu adalah Lorenzo Bertelli (Italia), Ott Tanak (Estonia), Yuriy Protasov (Ukraina), Jari Ketomaa (Finlandia), dan Nasser Al-Attiyah (Qatar). Satu kandidat lainnya, Karl Kruuda (Estonia), tak ikut tarung di Australia. Sementara Yazeed Al-Rajhi (Saudi Arabia) yang memimpin seri Australia punya status sama dengan ubang, yakni tak lagi punya kans jadi juara dunia tahun ini.
“Banyak hal yang bisa terjadi. Perebutan gelar dunia lagi sengit. Buat kita yang tanpa beban khusus memang jadi nyaman. Tapi, saya tak ingin terpengaruh dan akan ikuti irama lomba sendiri. Jika ada kesempatan meningkatkan posisi, tentu kita perjuangkan,” tandas Ubang.
Seperti diketahui, pereli yang masuk 10 besar akan mendapatkan poin. Jika berhasil, ini kali kedua Subhan merebut poin setelah Reli Portugal.
Advertisement