Liputan6.com, London - Pebalap Indonesia, Sean Gelael, akan memulai balapannya di Formula Renault 3.5 musim ini di Sirkuit Motorland Aragon, Spanyol, pada 25 dan 26 April 2015 mendatang, Setelah dua tahun berlaga di Kejuaraan FIA Formula 3 Eropa, Sean bersama Tim Jagonya Ayam with Carlin akan naik tingkat ke kejuaraan yang lebih bergengsi.
Untuk itu, Sean harus beradaptasi menghadapi hal-hal baru, seperti soal tenaga kendaraan yang lebih menyerupai F1 dibandingkan F3, dan juga tingkat persaingan yang lebih ketat. Lainnya adalah DRS (Drag Reduction System), sebuah sistem yang dapat mengubah sudut sayap belakang kendaraan untuk membantu mendahului kendaraan lain. Tapi, mungkin proses baru yang paling dikenal adalah pit stop.
Di Formula 3, pit stop adalah sesuatu yang buruk, karena artinya si pebalap mengalami kerusakan atau ada masalah mekanikal yang harus diperbaiki. Di Formula Renault 3.5, setiap pebalap wajib untuk melakukan pit stop di race kedua untuk mengganti sedikitnya dua buah ban.
Pada 2014 lalu, tim Carlin tidak turut berkompetisi di Formula Renault 3.5. Team Manager Ricky Taylor, sesaat setelah melakukan latihan pit stop di markas Carlin di Farnham, Inggris, mengatakan: “Kami terus memperbaiki diri. Kami menggangap pit stop sebagai sesuatu yang sangat penting, karena memungkinkan untuk memperbaiki posisi seorang pebalap," katanya.
"Lima tahun yang lalu kami berhasil menjuarai kejuaraan ini, karena satu pit stop yang sangat cepat. Benar, kami tidak berkompetisi tahun lalu, tetapi melakukan pit stop seperti mengendarai sepeda, sekali melakukan, tidak sulit untuk melakukannya kembali.”
Lebih lanjut Ricky menjelaskan, tim selalu menganalisa latihan pit stop yang dilakukan untuk memperoleh hasil semaksimal mungkin bagi Sean dan rekan satu timnya Tom Dillmann, yang diberi target 3 detik untuk suatu perhentian yang baik.
“Dalam setiap latihan kami mempergunakan kamera GoPro”, kata Ricky. “Satu menghadap ke depan dan satu menghadap ke belakang. Kami melakukan 25 kali pit stop dan beristirahat, 20 menit kemudian, kami melakukannya kembali."
"Dari data yang ada kami melakukan analisa keseluruhan stop yang dilakukan, terfokus kepada bagian-bagian penting, dan memutar kembali rekaman GoPro dengan slow motion. Karena suatu pit stop berlangsung sangat cepat, anda tidak bisa melihat dimana anda kehilangan waktu, sehingga dengan memiliki informasi yang fantastis ini, anda dapat mengetahui hal-hal yang perlu diperbaiki,” pungkasnya.
Sean Gelael Siap Lakoni Debut di Formula Renault 3.5
Sean harus beradaptasi menghadapi hal-hal baru, seperti soal tenaga kendaraan yang lebih menyerupai F1.
diperbarui 17 Apr 2015, 22:02 WIBDiterbitkan 17 Apr 2015, 22:02 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Senin 20 Januari 2025
KPK Periksa Staf Hasto Dalami Aliran Uang Suap Eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan
Kasus HIV/AIDS di Tanah Serambi Madinah Meningkat, Kota Gorontalo Tertinggi
Batas Waktu Sholat Tahajud sampai Jam Berapa? Simak Kata Buya Yahya
RS Polri Identifikasi Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza Melalui Gigi dan DNA
5 Keunikan di Sistem Pemerintahan Lebanon yang Jarang Orang Ketahui
Kapan Waktu Tepat Makmum Membaca Surat Al-Fatihah? Buya Yahya Jelaskan Aturannya
Hasil LaLiga Real Madrid vs Las Palmas: Menang Meyakinkan, Los Blancos Naik ke Puncak Klasemen
Update Kebakaran Glodok Plaza: 14 Sampel DNA Keluarga Korban Sudah Diterima RS Polri
Kelenteng Ban Hing Kiong, Kelenteng Tertua di Manado yang Penuh Simbol dan Sejarah
Arti Mimpi Ayah Meninggal dan Saya Menangis: Makna Tersembunyi di Balik Air Mata
Diduga Rem Bermasalah, Mobil Tabrak Pesepeda di Kelapa Gading Jakut