Liputan6.com, Jakarta Pembalap MotoGP kini bisa lebih miring saat melewati tikungan dengan penggunaan ban Michelin musim ini. Hal itu merupakan pendapat dari pembalap Yamaha Tech 3, Bradley Smith.
Baca Juga
- Hasil Lengkap Babak 32 Besar Liga Europa
- Rossi dan Lorenzo Prediksi Persaingan di MotoGP 2016
- MU Diselamatkan Pemain Muda, Ini Komentar Van Gaal
Setelah melakoni dua kali tes MotoGP di Sepang dan Phillip Island, Smith mengaku sudah mulai kenal dengan Michelin, ban produksi Prancis itu.
"Satu hal yang bisa dilakukan dengan Michelin yang dulu tak bisa dilakukan dengan Bridgestone yaitu lebih miring saat menggeber motor," kata pembalap asal Inggris ini seperti dikutip crash.
Potensi itu muncul karena keunggulan ban belakang Michelin. Bertolak belakang dengan ban terdahulu, Bridgestone, ban Michelin memungkinkan pembalap terus jaga kemiringan.
Sedangkan dengan ban Bridgestone, pembalap harus sedikit menegakkan badan ketika menikung. Itu karena ban belakang Bridgestone melintir atau suka tergelincir.
"Dengan ban Michelin, Anda bisa terus miring di tikungan. Itulah mengapa Anda lihat banyak racing line berbeda. Itu karena kami dari pembalap mereka cengkeraman di sisi ban lebih bagus ketimbang ban lama," ucapnya, menambahkan.
Advertisement
Ancaman Ban Depan
Sebaliknya, ban depan Michelin bikin horor pembalap. Tak kurang 13 pembalap terjatuh saat hari terakhir tes MotoGP di Phillip Island gara-gara kurang paham dengan karakter ban depan.
Meski demikian, Michelin memberikan jenis ban lebih lebar untuk beberapa pembalap. Ban dengan profil lebih besar dirasakan cukup kompetitif oleh Smith.
"Anda bisa rasakan cengkeraman lebih besar ketika di tikungan. Itu yang kami butuhkan. Memang agak berat seperti kendarai truk, tapi kami bisa lebih berani lagi di tikungan.
Pada tes di Phillip Island, banyak pembalap yang menjajal ban depan dengan kompon lebih keras. Padahal cuaca di Australia sangat lembab gara-gara hujan. Ini diduga yang menyebabkan banyaknya terjadi insiden jatuh.
Advertisement