Reaksi Jakarta BNI Gagal Juara Pertamina Proliga 2016

Jakarta BNI gagal juara setelah kalah dari Surabaya Samator di final Pertamina Proliga 2016.

oleh Risa Kosasih diperbarui 15 Mei 2016, 19:25 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2016, 19:25 WIB
Proliga 2016
8. Pevoli Jakarta Pertamina Energi, Muhammad Malizi, menahan smash pevoli Jakarta BNI Taplus, Dhani Anggriawan, pada final four seri kedua Proliga 2016 di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Minggu (8/5/2016). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah berhasil menjadi tim terbaik pada Final Four Proliga 2016, Jakarta BNI Taplus harus menerima keunggulan Surabaya Samator dalam final kompetisi voli bergengsi di Indonesia ini, lewat skor 0-3 (25-18, 25-22, 25-22), pada Minggu (15/5/2016) siang di Istora Senayan. Meski demikian, manajemen BNI melihat perbaikan dari waktu-waktu yang terjadi dalam skuat asuhan pelatih asing Joao Eduardo de Paula.

Baca Juga

  • Hattrick Suarez Bawa Barcelona Juara Liga Spanyol
  • Bakal Setim dengan Rossi, Vinales Tantang Marquez
  • Enrique: Ini Bukan Musim Buruk Barcelona

"Kami sempat menjadi yang terbaik pada Final Four. Itu sudah menunjukkan bahwa  Joao Eduardo dan Aji Maulana serta kawan-kawan menang sudah maksimal," ujar manajer tim Jakarta BNI Taplus Endang Hidayatullah usai penyerahan trofi Proliga 2016.

Keberhasilan BNI sampai di babak final dianggap Endang juga merupakan akumulasi kerja keras yang dibangun sejak awal kompetisi berlangsung. Menurutnya, Jakarta BNI Taplus awalnya terseok-seok di papan bawah klasemen hingga akhirnya mampu menempus Final Four yang digelar di Bandung dan Yogyakarta.

"Hasil dari pertandingan dan seluruh perkembangan di sepanjang kompetisi  ini akan menjadi bahan evaluasi bagi tim Jakarta BNI Taplus ke depan," ujar Endang.

Tak berbeda jauh, pelatih Joao Eduardo mengatakan kegagalan timnya bukan karena kesalahan menerapkan strategi atau perbedaan kualitas dengan pemain lawan. Menurut pria asal Brasil tersebut, Aji Maulana dan kawan-kawan hanya merasakan tekanan berbeda di babak final.

"Kami seharusnya bisa tampil lebih baik. Tapi di final jadi memang laga yang sulit. Kami seperti kehilangan kebahagian dan spirit dalam permainan,"tutur Joao dalam jumpa pers.

"Hari ini memang bukan hari terbaik kami. Saya kecewa tapi sekaligus bahagia bisa sampai ke final," tutur Joao.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya