Liputan6.com, Jakarta Pebulu tangkis Gregoria Mariska Tunjung Cahya Ningsih menjadi penentu langkah Jawa Barat menuju babak final nomor beregu putri PON Jabar, Kamis (22/9/2016). Bertanding di GOR Bima Cirebon, Mariska berhasil mengalahkan wakil Jawa Timur, Devi Yunita Indah lewat partai melelahkan, 19-21, 21-18, dan 21-10.
Dengan kemenangan ini, Jabar unggul 3-0 dan lolos ke final. Di partai puncak, langkah tuan rumah bakal diadang oleh DKI Jakarta yang lebih dulu lolos usai mengalahkan tim putri Jawa Tengah dengan skor 3-0.
Advertisement
Baca Juga
"Saya di set pertama unggul, tapi kemudian terlalu berekspektasi tinggi sehingga saya eror. Tapi di game ke dua lebih main set aman, game ketiga juga," kata Mariska kepada wartawan, Kamis (22/9/2016).
Manajer Tim Bulutangkis Jabar, Yudi Diharja mengaku tidak menyangka timnya mampu lolos ke babak final. Pasalnya, beberapa pemainnya sedang dalam kondisi yang tidak fit. "Beberapa atlet kami ada yang sakit tangannya. Ternyata berkat Tuhan kami masih mendapat kesempatan masuk final," ujar Yudi Diharja.
Sementara itu, menghadapi DKI, Yudi bakal memotivasi kembali para pemainnya. Sebab menurutnya, kekuatan kedua tim sebenarnya tidak jauh berbeda. Sebagian bahkan sudah pernah bertemu di pelatnas.
"Otomatis mereka sudah sama-sama tahu. Jadi saya cuma beri motivasi saja," katanya.
Sementara itu Pelatih tim Bulutangkis DKI, Jakarta Adrianti Firdasari, bakal mempersiapkan pasukannya sebaik mungkin. Dia berambisi mempersembahkan emas dari nomor beregu putri. Namun mantan pebulu tangkis nasional itu sadar, bahwa tugas pasukannya tidak mudah mengingat yang dihadapi tuan rumah.
"Salah satu tantangan yang lain selain lawat adalah suporter. Kami sih nothing tulus saja yang penting saya sudah bicara kepada atlet agar tidak terpancing emosi dan selalu jaga kondisi," kata Firda.
Firda menargetkan poin di tunggal pertama dan ganda pertama. Mengenai kekuatan lawan, dia mengaku tim Jabar memiliki kekuatan yang merata. "Kalau kekuatan merata, saya berharap di tunggal dan ganda pertama bisa ambil poin. Kalau strategi di lapangan pelatih sewaktu-waktu bisa berubah," ujarnya.