Hadiri Rapat Evaluasi PON, Menpora Ingin Stakeholder Bersinergi

Menpora menilai penyelenggaraan PON XIX 2016 Jawa Barat berjalan baik.

oleh Jonathan Pandapotan Purba diperbarui 14 Okt 2016, 22:50 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2016, 22:50 WIB
Menpora Imam Nahrawi (Kemenpora)
Menpora Imam Nahrawi (Kemenpora)

Liputan6.com, Bandung - Menpora Imam Nahrawi didampingi Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Gatot S Dewa Broto bersama Gubernur Jawa Barat selaku Ketua Umum PB PON XIX/2016 Ahmad Heryawan, Sekjen KONI Suwarno, Wakapolda Jawa Barat Nana Sudjana membuka Rapat Koordinasi Teknis Stakeholders dalam rangka evaluasi Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX tahun 2016 di Ballroom Hotel Papandayan, Bandung, Jawa Barat, Jumat (14/10).
 
Menpora menilai penyelenggaraan PON XIX 2016 Jawa Barat berjalan baik.  "Semoga kita semua menjadikan momentum PON Jawa Barat sebagai PON terbaik untuk PON-PON selanjutnya, pemerintah pusat ucapkan terima kasih dan apresiasi kepada PB PON yang telah berusaha sebaik mungkin menyiapkan PON, hal itu dikarenakan PB PON dan masyarakat Jabar tidak lagi ketergantungan yang dominan terkait dana kepada pemerintah pusat, Pemerintah Pusat hanya memberikan bantuan sebesar Rp 100 miliar selebihnya disokong APBD Jawa Barat," ucap Menpora dalam rilis yang diterima Liputan6.com.

"Beberapa keluhan dari para atlet saya harap dapat mendapat prioritas misalnya, pembatasan atlet senior agar dapat memberikan peluang kepada atlet yunior, pun terkait bonus, bonus PON tidak boleh lebih dari bonus Asean Games," tambahnya.

 
Imbas terkait bonus atlet dikatakan Menpora, pemerintah dan stakeholders terkait harus menyiapkan peta atlet yang jelas ke depannya agar tidak ada lagi jual beli atlet dan lain sebagainya. Beberapa publikasi PON Jabar dinilainya cukup baik karena nyaris berita negatif tidak terlalu banyak, hal itu positif agar sponsor memberikan kepercayaan dan olahraga kita menjadi industri untuk dijual.
 
Pemerintah menurutnya, akan memberikan perhatian serius kepada anak-anak bangsa dalam membantu kesuksesan even besar nasional dan internasional, misalnya Asian Games 2018 mendatang. "Kita akan maksimalkan potensi dalam negeri khususnya untuk Asian Games 2018, tahun 2017 mendatang akan kami rekrut juri/wasit untuk kami naikkan levelnya agar lisensinya dapat digunakan pada Asian Games 2018, termasuk volounteer kami akan gunakan potensi anak bangsa dari pada memakai jasa dari negara lain," kata menteri asal Bangkalan, Madura ini.
 
"Ke depan koordinasi antara PB PON, Kemenpora, KONI, PB-PP harus berjalan dengan baik agar semua pembagian tugas mendapat tanggungjawab masing masing. PON mendatang saya sedang rencanakan agar PON dapat dilaksanakan di dua provinsi per dua tahun, hal ini agar menjadi percepatan di bidang prestasi olahraga nasional.Evaluasi ini harus berjalan baik agar pelaksanaan PON XX/2020 Papua berjalan lebih baik," Menpora mengakhiri.
Menpora Imam Nahrawi (Kemenpora)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya