Positif Doping di PON 2016, Sanksi Berat Menanti 12 Atlet

Ketua Bidang Pertandingan PB PON XIX, Yuda Saputra membenarkan ada 12 atlet yang menggunakan doping pada PON ke-16 di Jawa Ba

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 29 Nov 2016, 12:20 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2016, 12:20 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Bidang Pertandingan PB PON XIX, Yuda Saputra membenarkan ada 12 atlet yang menggunakan doping pada PON ke-16 di Jawa Barat. Sanksi berat pun menanti atlet-atlet tersebut.

"Apabila atlet-atlet itu mendapat medali, medalinya akan dicabut. Nanti akan ada tim doping yang berkunjung ke provinsi-provinsi mengambil medali tersebut," kata Yuda saat dihubungi Liputan6.com.

Yuda menambahkan, sanksi terberat yang menanti para atlet adalah larangan ikut turnamen selama empat tahun. Di sisi lain, Yuda mengatakan jika atlet yang terbukti doping berasal dari Jawa Barat, atlet tersebut akan kehilangan bonus yang telah dijanjikan.

"Pak Gubernur sudah mengatakan kalau ada atlet Jawa Barat yang terbukti doping maka bonusnya akan dicabut. Harus taat aturan," ujar Yuda.

Yuda sendiri mengaku, pihaknya menerima kabar doping tersebut pada pekan lalu dari tim doping. Namun ia tak bisa mengumumkan nama-nama atlet yang terbukti doping.

"Nanti KONI Pusat yang akan mengumumkan nama-nama atletnya," kata Yuda.

"Memang di setiap PON dan berbagai event selalu ada kejadian seperti ini. Masih ada saja atlet yang mementingkan kepentingan pribadi," ujar Yuda menambahkan.

Bisa Banding



Kendati terancam sanksi, para atlet tersebut masih bisa mengajukan banding. Syaratnya, atlet tersebut harus mengirimkan sampel urine sendiri ke National Dope Testing Laboratory di New Delhi, India.

"Atlet tersebut mengirimkan sampel urine B ke tim. Biayanya mahal karena tesnya tidak dilakukan di Indonesia," ujar Yuda.

PON 2016 Jawa Barat berlangsung darri 17 September 2016 hingga 29 September 2016. Jawa Barat sebagai tuan rumah keluar sebagai juara umum usai meraih 195 medali emas, 134 medali perak, dan 135 medali perunggu.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya