Liputan6.com, Jakarta - Pelatih anyar Timnas Indonesia, Luis Milla, diketahui sosok yang tumbuh dalam filosofi sepak bola Barcelona. Saat masih remaja, ia ditempa di La Masia, akademi Barcelona.
Untuk alasan itu pula dia paham betul skema sepak bola menyerang. Luis Milla yang baru diresmikan menjadi pelatih Timnas Indonesia pada Jumat (20/1/2017) sempat menjadi penghuni La Masia pada 1983-1985. Lalu, ia dipromosikan ke tim Barcelona B hingga masuk tim senior sejak 1984.
Baca Juga
Ia berkostum Barcelona hingga 1990 sebelum akhirnya merapat ke Real Madrid, dan menjadi pemain yang cukup berpengaruh di sana. Berbagai pengalaman itu siap diterapkan Milla saat mulai melatih Timnas Indonesia.
"Ia pelatih yg punya backgroud luar biasa. Ia berasal dari La Masia. Ia mengatakan bahwa filosofi La Masia adalah menyerang. Ini yang akan ia terapkan. Sebagai pemain ia luar biasa, begitu juga sebagai pelatih. Ia adalah salah satu pelatih yang memiliki kualitas luar biasa," kata Danurwindo, Direktur Teknik PSSI.
Selain itu, Danurwindo juga bicara mengenai harapan Luis Milla setelah menjadi pelatih Timnas Indonesia. Ia ingin agar Timnas Indonesia tak lagi berada di bawah bayang-bayang Thailand, tim yang menggagalkan Garuda di final Piala AFF 2016.
Advertisement
Luis Milla Ingin Indonesia di Depan Thailand
Apalagi, ada kemungkinan Timnas Indonesia akan kembali bertemu Thailand di SEA Games. Terkini, Timnas Indonesia sempat bertemu Thailand di laga final SEA Games 2013 Myanmar. Kala itu, Timnas Indonesia juga menjadi pihak yang kalah.
"Saya tadi bicara dengan Milla soal peta kekuatan di SEA Games. Saya bilang Thailand nomor satu, Vietnam nomor 2, Indonesia nomor 3. Ini yang akan dia balik, Indonesia jadi nomor 1 di depan Thailand dan Vietnam," terang Danurwindo.
"Ia pelatih yang memiliki program dengan sangat baik. Semuanya tertata dengan baik. Ia ingin para pemainnya pintar. Pintar membaca permainan, menganalisa permainan, dan mengambil keputusan. Program latihannya sangat menarik sekali," Danurwindo menambahkan.
Advertisement