Liputan6.com, London - Arsene Wenger sedang dalam masa terburuk dalam kariernya di Arsenal. Ironisnya, kesempatan untuk memperbaiki seperti tertutup karena kontraknya akan habis akhir musim nanti.
Di Liga Inggris, peluang Arsenal sudah pasti tertutup. Bahkan untuk menembus empat besar saja Arsenal harus menjalani perjuangan yang berat.
Baca Juga
Pasalnya, The Gunners saat ini masih tertahan di posisi keluma klasemen sementara. Aaron Ramsey dan kawan-kawan baru mengoleksi 50 poin dari 26 laga.
Di ajang Liga Champions nasib Arsenal lebih mengenaskan. Mereka tersingkir dari babak 16 besar dengan kalah agregat 2-10 dari Bayern Muenchen.
Meski masuk semifinal Piala FA, namun tampaknya tidak membantu posisi Wenger untuk bertahan. Lalu apa saja pengaruh Wenger yang membuat Arsenal semakin menderita:
Advertisement
1. Transfer buruk
Wenger dicap sebagai manajer yang jenius dalam urusan transfer saat pertama datang ke Arsenal. Dia membeli pemain dengan harga murah dan dijadikannya bintang.
Namun belakangan ini kehebatan Wenger itu seperti memudar. Bahkan beberapa pemain malah kehilangan performa terbaiknya di Arsenal.
Uang bukanlah alasan untuk kegagalan itu. Pasalnya Mesut Ozil, Petr Cech, hingga Granit Xhaka didatangkan dengan harga yang tak murah.
2. Taktik buruk
Wenger terkenal sebagai manajer yang mampu menerapkan sepak bola indah dan menghibur fans. Namun di era sekarang fans bosan dengan taktik tersebut.
Apalagi ketika melawan klub besar, Wenger tidak mau mengubah taktiknya itu. Tak heran hasil dalam laga big match selalu mengecewakan bagi The Gunners.
Manajer lawan seolah sudah tahu taktik yang akan dipakainya.
3. Keras kepala
Manajer modern harus punya pikiran kreatif, lincah, dan punya alternatif jika terjadi kebuntuan di tengah pertandingan.
Tapi tidak demikian dengan Wenger. Dia selalu percaya sistemnya bakal berhasil siapapun lawannya.
Punya prinsip memang bagus bagi seorang manajer, tetapi tidak mau berubah adalah kesalahan terbesar di era modern.
4. Staf pelatih tidak cekatan
Alex Ferguson melatih dengan tangan besi di MU. Namun dia selalu menerima masukan dari stafnya.
Bahkan Ferguson kerap mengganti stafnya hanya untuk mencari ide baru. Serta membawa suasana baru di ruang ganti.
Hal demikian tidak dilakukan Wenger. Dia hanya sekali mengganti asistennya, itu pun karena pensiun.
Steve Bould yang menjadi tangan kanannya seperti tidak memberikan ide baru.
5. Membangun mental lemah
Ini adalah hal terburuk yang dialami Arsenal selama periode Wenger. Padahal awalnya Arsenal terkenal sebagai tim dengan daya juang hebat dan tak pernah menyerah.
Sayangnya mental yang sama seperti tidak terlihat lagi belakangan ini. Jika mengalami start buruk di pertandingan, Arsenal seolah tidak bisa bangkit lagi.
Memang tidak selamanya Arsenal harus menang terus. Tetapi setidaknya fans bisa bangga pada tim yang telah berjuang di lapangan. Hal itulah yang jarang dilihat lagi belakangan ini.