Komentar Wenger soal Tren Juara di Liga Champions

Arsene Wenger menganggap klub-klub Eropa harus berinisiatif untuk melakukan perubahan.

oleh Risa Kosasih diperbarui 10 Mei 2017, 11:30 WIB
Diterbitkan 10 Mei 2017, 11:30 WIB
Manchester United (MU)
Salah satu aksi bek kiri Manchester United (MU) Axel Tuanzebe saat menghalau pergerakan penyerang Arsenal Alexis Sanchez. (Adrian DENNIS / AFP)

Liputan6.com, London - Manajer Arsenal Arsene Wenger menganggap klub-klub Eropa harus berinisiatif untuk melakukan perubahan karakter bermain. Dia tidak menjamin dominasi penguasaan bola selalu jadi tolak ukur kesuksesan di Liga Champions.

Barcelona, Real Madrid, dan Bayern Munchen merupakan beberapa contoh tim yang mengandalkan ball possesion dalam permainan. Tapi baru-baru ini Leicester City serta Borussia Dortmund membuktikan kesuksesannya menerapkan skema serangan balik.

"Saya tidak tahu apakah itu (ball possesion) jadi tren jangka panjang. Di Eropa, saat kami menganalisisnya di Jenewa, kami selalu menganalisis Liga Champions dan saya harus mengatakan kalau menang dalam beberapa musim tim yang memiliki penguasaan bola rendah malah memenangkan kompetisi," kata Wenger dilansir dari laman resmi klub, pada Rabu (10/5/2017) siang.

Bagi pria 67 tahun tersebut sepak bola modern tergantung pada keseimbangan antara penguasaan bola, ketajaman pemain, sampai kemampuan bertahan dari bola-bola mati. Arsenal mendapat pengalaman dari ketiga elemen ini saat kalah 1-3 dari West Bromwich Albion 18 Maret lalu.

Setelah kalah dari West Brom, The Gunners kalah lagi di laga tandang melawan Crystal Palace 0-3 pada 11 April. Padahal menurut Wenger, Olivier Giroud dan kawan-kawan sudah memiliki 70 persen ball possesion.

"Di West Brom kami mendapat hukuman dari bola-bola mati," ucap Wenger.

"Saya masih berpikir sebuah olahraga haruslah mendorong inisiatif. Orang tidak akan selamanya datang untuk menonton tim yang tidak ingin mengambil inisiatif," tutur Wenger.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya