Liputan6.com, London - Manajer Arsenal Arsene Wenger menganggap klub-klub Eropa harus berinisiatif untuk melakukan perubahan karakter bermain. Dia tidak menjamin dominasi penguasaan bola selalu jadi tolak ukur kesuksesan di Liga Champions.
Barcelona, Real Madrid, dan Bayern Munchen merupakan beberapa contoh tim yang mengandalkan ball possesion dalam permainan. Tapi baru-baru ini Leicester City serta Borussia Dortmund membuktikan kesuksesannya menerapkan skema serangan balik.
Baca Juga
"Saya tidak tahu apakah itu (ball possesion) jadi tren jangka panjang. Di Eropa, saat kami menganalisisnya di Jenewa, kami selalu menganalisis Liga Champions dan saya harus mengatakan kalau menang dalam beberapa musim tim yang memiliki penguasaan bola rendah malah memenangkan kompetisi," kata Wenger dilansir dari laman resmi klub, pada Rabu (10/5/2017) siang.
Bagi pria 67 tahun tersebut sepak bola modern tergantung pada keseimbangan antara penguasaan bola, ketajaman pemain, sampai kemampuan bertahan dari bola-bola mati. Arsenal mendapat pengalaman dari ketiga elemen ini saat kalah 1-3 dari West Bromwich Albion 18 Maret lalu.
Setelah kalah dari West Brom, The Gunners kalah lagi di laga tandang melawan Crystal Palace 0-3 pada 11 April. Padahal menurut Wenger, Olivier Giroud dan kawan-kawan sudah memiliki 70 persen ball possesion.
"Di West Brom kami mendapat hukuman dari bola-bola mati," ucap Wenger.
"Saya masih berpikir sebuah olahraga haruslah mendorong inisiatif. Orang tidak akan selamanya datang untuk menonton tim yang tidak ingin mengambil inisiatif," tutur Wenger.
Advertisement