Arab Saudi Larang Warga Kenakan Kostum Barcelona

Memanasnya hubungan Qatar dengan negara-negara Timur Tengah berimbas kepada penggemar Barcelona.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Jun 2017, 12:15 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2017, 12:15 WIB
Barcelona akan mengenakan kostum khusus saat bertemu Real Madrid
Kostum Barcelona dilarang di Arab Saudir (Reuters)

Liputan6.com, London Pemutusan hubungan sejumlah negara Arab dengan Qatar berimbas pada para penggemar Barcelona di Arab Saudi. Sebab, pemerintah negara kaya minyak tersebut melarang warganya mengenakan kostum Blaugrana karena terdapat logo sponsor Qatar Airways.

Seperti dilansir Dailymail.co.uk, jika ada yang melanggar, pemerintah setempat akan menjatuhkan denda 120.000 pound sterling (Rp 2,03 miliar) hingga kurungan 12 tahun.

Retaknya hubungan diplomatik antara Qatar dengan sejumlah negara Timur Tengah menjadi penyebab diberlakukannya peraturan tersebut. Arab Saudi menuding tetangganya itu memiliki hubungan dengan kelompok ekstremis yang mengacu terhadap aksi terorisme.

Pemerintah Arab Saudi lantas melarang segala hal yang berkaitan dengan Qatar. Sebelumnya, negara-negara seperti Uni Emirat Arab, Mesir, Yaman, dan Bahrain, juga melakukan aksi serupa.

Sepak bola pun menjadi satu di antara aspek yang terkena dampak secara langsung. Barcelona terancam akan kehilangan pundi-pundi pendapatannya karena langkah yang diambil pemerintah Arab Saudi dan sejumlah negara Timur Tengah.

Sejak 2011, Qatar Sports Investment merupakan sponsor utama di Barcelona. Namun, masa kerja sama mereka telah berakhir karena tim Catalan akan disuplai perusahaan asal Jepang, Rakuten, pada musim 2017-2018.

Barcelona bukanlah satu-satunya klub yang terkena dampak negatif atas polemik tersebut. Paris Saint-Germain merupakan satu di antara klub yang diberitakan akan bernasib sama, mengingat memiliki kesepakatan sponsor dengan perusahaan Qatar lainnya, Emirates.

(Artikel asli ditulis oleh Muhammad Ivan Rida/Diedit oleh Ary Wibowo/Bola.com)

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya