Liga Champions: Bocah Korban Ledakan Turin Tinggalkan Rumah Sakit

Bocah ini menjadi korban yang paling parah terkena ledakan petasan di nobar final Liga Champions di Turin lalu.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Jun 2017, 14:40 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2017, 14:40 WIB
20170603-Ledakan Guncang Nonbar Juventus vs Real Madrid di Turin-AP
Suporter Juventus meninggalkan lokasi nonton bareng (nobar) final Liga Champions di Turin, Italia, Minggu (4/6). Ratusan orang luka-luka karena panik akibat suara ledakan beberapa saat usai final Liga Champions berakhir. (Alessandro Di Marco/ANSA via AP)

Liputan6.com, Turin - Kelvin, bocah tujuh tahun korban ledakan Turin yang terjadi di malam nobar Final Liga Champions, akhirnya bisa pulang ke rumah. Ia pulih setelah dirawat selama sembilan hari di Rumah Sakit Regina Margherita.

Kelvin merupakan korban terparah akibat ledakan tersebut. Ia dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi koma, dengan perhentian jantung serta kepala dan dadanya mengalami benturan serius.

Namun, Kelvin sembuh dengan cepat. Ia pulang bersama orangtuanya dan akan menjalani masa pemulihan untuk beberapa hari ke depan.

Seperti diketahui, ledakan Turin terjadi di Piazza San Carlo, Sabtu malam (4/6/2017), tepat setelah Real Madrid menciptakan gol ketiga ke gawang Juventus, lewat kaki Cristiano Ronaldo. Juventus akhirnya kalah 1-4 oleh Real Madrid pada malam Final Liga Champions itu.

Tercatat, total 1.537 orang mengalami luka-luka akibat ledakan tersebut. Kebanyakan mereka terluka karena desak-desakan dan terkena puing-puing kaca. Tidak ada korban jiwa akibat ledakan tersebut.

Namun sayangnya, hingga kini belum terungkap penyebab atau pelaku ledakan tersebut yang sebenarnya. Beberapa waktu lalu setelah kejadian, polisi sempat mengamankan dua pemuda yang menjadi biang kepanikan warga.

Dari hasil rekaman, keduanya membuat warga ketakutan dengan mengaku sebagai pelaku bom bunuh diri. Salah seorang dari mereka berdiri di tengah-tengah alun-alun dengan kedua tangan terentang seraya diangkat, dan hanya mengenakan ransel dan celana panjang. Pelaku meneriakkan sesuatu yang membuat warga berhamburan ketakutan berlari menjauhinya.

Aparat kepolisian telah menangkap dua pria tersebut, dan keduanya mengaku aksi mereka hanya guyonan. Mereka mengaku tak menyangka ulah mereka bakal membuat warga menjadi sangat panik. (Abul Muamar)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya