Jatim Siapkan Atlet Taekwondo untuk SEA Games 2019

Pengurus Provinsi Taekwondo Indonesia (PPTI) Jawa Timur, mencari bibit atlet baru di ajang Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Taekwondo.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 08 Okt 2017, 03:00 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2017, 03:00 WIB
Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Taekwondo
Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Taekwondo (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Kediri- Pengurus Provinsi Taekwondo Indonesia (PPTI) Jawa Timur, mencari bibit atlet baru di ajang Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Taekwondo yang dilaksankan di Gelanggang Olahraga (Gor) Jayabaya Kediri Jawa Timur, Sabtu (7/10/2017). Sebanyak 1.500 peserta dari 35 kabupaten/kota se Jatim, ikut ambil bagian di kejuaraan yang mempertandingkan tingkat prestasi dan pemula (Prakadet) Kadet yunior dan Kadet senior.

"Kejurprov Jatim yang dilaksanakan 06 sampai 08 Oktober 2017 ini untuk mempersiapkan atlet Taekwondo menghadapi Kejuaraan Nasional bulan November mendatang di Jakarta dan SEA Games tahun depan," tutur Ketua Umum PPTI Jatim, Ishaq M Siregar kepada Liputan6.com di Kediri, Sabtu (7/10/2017).

Ketua Harian PPTI Jatim, Steanus Sumarsono menambahkan, Kejurprov Jatim di Kediri ini bisa menjadi penyemangat bagi para atlet Taekwondo Jatim, dan mengembalikan kejayaan Taekwondo Jatim sebagai barometer atlet nasional Taekwondo. "Semoga bisa bangkit kembali Taekwondo di Jatim," katanya.

Satu diantara dua unggulan atlet Taekwondo Jatim yang diharapkan mewakili Jatim menghadapi Kejurnas bulan November mendatang di Jakarta dan mewakili Indonesia meraih juara di SEA Games 2019 mendatang, adalah Abila Dwi Rahayu.

Gadis 17 tahun yang bertubuh mungil dan berkulit putih ini merupakan langganan juara sejak dirinya masih berusia 12 tahun. Sejak masih bocah, gadis asal Pamekasan, Madura ini berkali-kali menyabet juara.

"Pertama dapat juara saat usia 12 tahun, waktu itu baru lulus SD dan mau masuk SMP. Saya juara satu kejuaraan tingkat provinsi Jatim," kata Abila.

Abila menceritakan bahwa dirinya suka Taekwondo sejak masih bocah. Dia mulai bergabung sejak kelas 4 SD. Kebetulan, di sekolahnya ada kegiatan ekstrakurikuler bela diri Taekwondo. "Saya ikut dan suka Taekwondo sampai sekarang," ucapnya.

Menurutnya, bukan perkara mudah bagi dia bergelut di dunia adu fisik. Orangtuanya sempat melarang, terutama sang ibu. Beberapa kali dia selalu sembunyi-sembunyi saat latihan. "Kata orangtua, Taekwondo itu olahraga cowok. Tapi setelah saya juara terus, orangtua membolehkan," ujarnya.

Sejak itu, berkali-kali dia meraih juara tingkat yang sama. Dia mengaku hampir setiap bulan mengikuti kejuaraan tingkat Jatim dan hasilnya sama yaitu juara satu. "Terus ikut PON di Jabar kemarin, juara tiga. Di Popnas juga juara tiga," kata siswi kelas 3 SMA ini

Diajang internasional, Abila mengaku pernah mewakili Indonesia untuk kategori cabang olahraga Taekwondo di Asian Junior ke-4 di Kazakhtan. "Saya tidak juara, hanya masuk peringkat kelima se Asian," ujarnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya