Honda Takut-takuti Marquez dengan Kegagalan Lorenzo

Marc Marquez diminta untuk tidak melakukan kesalahan yang sama dengan Jorge Lorenzo.

oleh Oka Akhsan diperbarui 23 Nov 2017, 22:08 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2017, 22:08 WIB
Marc Marquez
Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, berbicara kepada media di sela-sela perayaan gelar juara dunia MotoGP 2017 di Cervera, Spanyol, Sabtu (18/11/2017). (Motorsport)

Jakarta - Mantan team principal Repsol Honda, Livio Suppo, mengaku tak bisa menahan Marc Marquez untuk pindah. Namun, dia berharap sang pebalap belajar dari kegagalan Jorge Lorenzo sebelum membuat keputusan terkait masa depan di MotoGP. 

Marquez selalu membela Honda sejak debut di MotoGP pada 2013. Bersama pabrikan Jepang itu, Marquez berhasil meraih empat gelar MotoGP dalam lima musim.

Namun, kontrak Marquez dengan Honda akan habis pada akhir 2018. Situasi itu memicu rumor kepindahan Marquez ke pabrikan lain. Salah satu pabrikan yang dikabarkan berambisi merekrut Marquez adalah KTM. Pabrikan Austria itu disebut-sebut siap menyodorkan kontrak besar untuk merayu Marquez agar bersedia meninggalkan Honda.

Suppo mengaku tak punya hak memaksa Marquez bertahan di Honda. Namun, pria asal Italia itu berharap Marquez bertahan di Honda minimal dua tahun lagi.

"Menurut saya akan lebih menguntungkan bagi Marc jika dia tetap di Honda pada 2019 dan 2020. Sepengetahuan saya, Marc bukan pebalap mata duitan. Dia tak pernah mempermasalahkan soal uang. Buktinya, dia masih tinggal dan membayar pajak di Spanyol. Mungkin pebalap Spanyol yang seperti itu cuma dia," kata Suppo kepada Marca, Rabu (22/11/2017).

"Uang memang salah satu cara pabrikan untuk menghargai seorang pebalap. Namun, uang bukan prioritas Marc. Dia nyaman di Honda. Jika memutuskan hengkang, hanya dia yang tahu alasannya," ujar Suppo.

Menurut Suppo, uang tak bisa membeli gelar juara dunia. Suppo memberi contoh kasus Lorenzo.

Lorenzo meninggalkan Yamaha pada akhir 2016 untuk bergabung dengan Ducati. Juara dunia MotoGP tiga kali itu diikat dengan kontrak yang nilainya sangat besar. Lorenzo diharapkan bisa kembali membawa Ducati menjadi pabrikan juara. Namun, alih-alih bersaing merebut gelar, Lorenzo malah kesulitan. Bahkan, dia kalah bersaing dari rekan setimnya sendiri, Andrea Dovizioso.

"Gigi Dall'Igna (Bos Ducati) mengatakan mereka ingin masuk dalam pertarungan perebutan gelar pada MotoGP 2017. Namun, Ducati malah melakukannya bukan dengan uang yang telah mereka keluarkan. Lorenzo kini berada dalam situasi yang memalukan. Jika tahun depan dia kembali kalah dari Dovi, harga pasarnya akan turun. Saya tak tahu bagaimana nasibnya nanti," kata Suppo.

Menurut situs Motorsport, nilai kontrak Marc Marquez di Honda saat ini adalah 9 juta euro (Rp 143 miliar) per tahun. Bayaran Marquez jauh di bawah Lorenzo yang disebut-sebut mendapatkan 14 juta euro (Rp 223 miliar) per tahun di Ducati.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya