Liputan6.com, Jakarta - Bagi Yamaha, MotoGP 2017 tak ubahnya seperti malapetaka. Bagaimana tidak, tak ada satu pun pembalap mereka yang bersaing demi gelar juara hingga balapan terakhir, termasuk Maverick Vinales dan Valentino Rossi.
Awalnya, Yamaha begitu optimistis bakal menempatkan salah satu pembalap mereka sebagai juara dunia MotoGP 2017. Itu karena mereka memiliki rapor mengesankan, terutama pada tiga balapan pertama.
Advertisement
Baca Juga
Saat itu, Vinales mampu merebut dua kemenangan dalam tiga balapan awal. Sementara Rossi menjadi satu-satunya pembalap yang konsisten meraih podium dalam tiga balapan pertama. Sayang, petualangan mereka setelah itu berakhir mengecewakan.
Satu-satunya hal yang bisa mereka banggakan adalah sukses Vinales finis di tempat ketiga klasemen MotoGP 2017. Karenanya, banyak yang menilai Yamaha telah menjalani musim terburuknya. Namun, bos Yamaha, Lin Jarvis tak sepakat soal itu.
"Bagaimana pun, Maverick finis di tempat ketiga kejuaraan. Itu bukan tahun yang penuh bencana karena kami memenangkan empat balapan. Tapi kemudian kami tiba-tiba mendapat masalah. Dan pada sirkuit di mana kami selalu bersinar malah sebaliknya. Jadi dari sisi teknis, kami mengalami tahun yang sulit," kata Jarvis, dilansir Speedweek.
Temukan Solusi
Sejatinya, ada dua masalah yang kerap dikeluhkan Yamaha pada musim 2017. Pertama adalah soal performa sasis 2017 yang dinilai lebih buruk dari 2016. Rossi menjadi pembalap Yamaha yang paling sering mengeluhkan hal ini.
Masalah kedua adalah adaptasi antara sasis dengan ban Michelin. Rossi dan Vinales bisa saja melaju kencang pada paruh pertama balapan. Namun, saat persaingan mulai memanas jelang garis finis, motor mereka tak bisa melaju maksimal karena masalah ban.
"Sekarang kami harus mencari solusi untuk masalah kami. Terlalu sedikit grip membuat kami melambat. Itu tergantung pada aspal dan cuaca. Kami membuat beberapa perubahan pada sasis. Motegi adalah contoh akhir pekan yang sangat mengecewakan," tegas Jarvis.
Advertisement
Jadwal Tes MotoGP 2018
Malaysia 28-30 Januari 2018
Thailand 16-18 Februari 2018
Qatar 1-3 Maret 2018
Jerez 7 Mei 2018
Barcelona 18 Juni 2018
Republik Ceko 6 Agustus 2018
Aragon 24 September 2018