Ketum PSSI Tetap Tak Ingin Evan Dimas dan Ilham Udin ke Malaysia

Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, secara tidak langsung kembali mengingatkan agar Evan Dimas dan Ilham Udin tidak hengkang ke Malaysia.

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 23 Des 2017, 05:11 WIB
Diterbitkan 23 Des 2017, 05:11 WIB
Evan Dimas
Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, secara tidak langsung kembali mengingatkan agar Evan Dimas dan Ilham Udin tidak hengkang ke Malaysia. (Bola.com/NIcklas Hanoatubun)

Jakarta - Evan Dimas terancam dicoret dari Timnas Indonesia jika tetap memutuskan berkostum Selangor FA. Indikasi ke arah sana diungkapkan Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, yang meminta tidak ada pemain muda yang bermain di luar negeri.

Edy jadi sosok yang paling vokal menentang Evan Dimas dan juga Ilham Udin Armaiyn berkarier di luar Indonesia. Larangan dari Edy mengacu banyak agenda penting yang akan dilakoni timnas pada 2018.

Edy meminta para pemain yang ingin berkarier di luar Indonesia untuk menunda keinginannya. Kekurangan sumber daya pesepak bola menjadi alasan utama Edy agar para pemain muda tetap bermain di Indonesia demi suksesnya timnas Indonesia di masa depan.

"Pesepak bola adalah pejuang. Bukan hanya mencari uang, akan tetapi anak bangsa yang membela negaranya. Spaso saja kami tarik karena Indonesia kekurangan pesepak bola," kata Edy kepada wartawan di sela-sela acara Malam Penghargaan Liga 1 2017 di Hotel Mulia, Jakarta, Jumat (22/12/2017).

"Ini pemain kita malah berkarier keluar. Kalau hanya karena alasan uang, saya tidak sependapat karena nilai-nilai bangsa itu bukan diukur dari uang. Siapapun dia, mau itu wartawan atau siapapun kalau dipanggil negara ya harus siap dan kembali," tegas Edy.

Dalam sambutannya, Edy kembali menegaskan sikapnya agar tak ada pemain yang berkarier keluar Indonesia. Jika hal itu terjadi, Edy tak segan-segan akan mencoretnya dari PSSI.

"Jangan ada pemain yang (berkarier) keluar dari Indonesia. Yang keluar Indonesia akan saya coret dari PSSI. Siapapun kalau negara yang memanggil, tak boleh menolak. Kalau menolak, berarti pengkhianat bangsa," tegas Jenderal Bintang Tiga itu.

Terpisah, manajer Bhayangkara FC, Sumardji, enggan berkomentar soal polemik karier mantan kedua pemainnya tersebut. Dikatakan Sumardji, sebagai klub Bhayangkara bangga dan bahagia melihat anak asuhnya melanjutkan karier di luar negeri.

"Saya akan tetap menunggu bagaimana perkembangannya. Saya tidak bisa berkomentar apa -apa karena sejak awal sudah saya sampaikan ketika para pemain saya bermain di luar kami akan dukung dan kami bangga," ucap Sumardji kepada Bola.com.

"Terlepas dari misalkan Evan Dimas dan Ilham Udin Armaiyn tidak jadi bermain di sana, tentu sesuai dengan komitmen bersama-sama mereka harus kembali ke induknya," tegas pria berpangkat AKBP itu.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya