Liputan6.com, Jakarta - Ronaldinho resmi meninggalkan dunia yang membesarkan namanya. Sosok berkebangsaan Brasil itu gantung sepatu di usia 37 tahun.
Memulai karier profesional di Gremio, Ronaldinho malang melintang di Eropa bersama Paris Saint-Germain, Barcelona, dan AC Milan.
Advertisement
Baca Juga
Dia kemudian kembali ke kampung halaman untuk membela Flamengo dan Atletico Mineiro. Sempat menjajal Meksiko dengan menerima pinangan Queretaro, Ronaldinho kemudian pulang ke Brasil dan memperkuat Fluminense.
Hal tersebut diutarakan langsung oleh sang kakak, Roberto de Assis. "Dia telah berhenti. Kariernya sebagai pesepak bola telah berakhir," ujarnya.
Bersama klub, Ronaldinho berhasil meraih sembilan titel juara. Periode terbaiknya dicatat kala mengibarkan bendera Barcelona.
Bukan hanya di level klub, pria bernama lengkap Ronaldo de Assis Moreira itu juga mencatat sejumlah prestasi bersama Timnas. Dia mencetak 33 gol dari 97 caps dan merengkuh tiga gelar, termasuk trofi Piala Dunia 2002.
Dinilai sebagai salah satu pemain terbaik dalam generasinya, Ronaldinho kerap menghasilkan berbagai momen magis. Berikut empat yang paling mencolok.
Lob ke Gawang Seaman
Sihir pertama Ronaldinho hadir di panggung terbesar sepak bola. Bersama Timnas Brasil, dia menarik perhatian dunia kala menghadapi Inggris di perempat final Piala Dunia 2002.
Setelah mencatat assist bagi gol Rivaldo, dia mengecoh kiper David Seaman melalui tendangan bebas dari jarak jauh. Kontribusinya membantu Selecao berjaya 2-1.
Sayang, dia juga mendapat kartu merah di laga tersebut. Namun, Ronaldinho kemudian kembali tampil di final dan membantu Brasil merebut gelar kelima sepanjang sejarah dengan mengalahkan Jerman.
Advertisement
Standing Ovation Fans Real Madrid
Tidak mudah membuat pendukung Real Madrid menghargai pemain yang membela klub musuh bebuyutan Barcelona. Namun Ronaldinho melakukannya pada laga La Liga, November 2005.
Dia tampil fenomenal dan mencetak dua gol untuk membantu El Azulgrana berjaya 3-0. Ini adalah penampilan dari seorang pemain yang sedang berada di puncak kariernya.
Hal itu meyakinkan fans tuan rumah untuk berdiri dan bertepuk tangan.
Gol Magis Melawan Chelsea
Salah satu magis Ronaldinho hadir pada laga Liga Champions melawan Chelsea. Berdiri sedikit di luar kotak penalti dengan bola keadaan diam, dia menari sebelum mengayunkan kaki.
Pergerakannya tidak dapat diduga lawan. Bola pun merobek gawang Chelsea. Meski Barcelona akhirnya tumbang, pertandingan tersebut dikenang karena gol Ronaldinho.
Advertisement
Assist untuk Messi
Lionel Messi sudah melewati capaian Ronaldinho. Namun harus diakui dia berhutang banyak kepada seniornya.
Ronadinho masih berstatus pemain terbaik dunia dan jadi andalan Barcelona pada 2005. Pada saat bersamaan, Messi mulai masuk tim utama El Azulgrana.
Banyak pemain senior tidak akan mudah memberi tempat kepada talenta muda yang mengancam posisinya. Tapi tidak bagi Ronaldinho. Melawan Albacete, dia mengirim umpan yang kemudian dimaksimalkan Messi untuk mencetak gol pertamanya bagi Barcelona.
Tanpa assist Ronaldinho dan pengaruhnya pada awal karier sang junior, ada kemungkinan Messi tidak akan menjadi pemain yang kita kenal seperti sekarang.