FA Klaim Guardiola Dapat Sanksi Terkait Pita Kuning

FA memberikan sanksi kepada Guardiola karena pelatih Manchester City itu menggunakan pita kuning dalam beberapa laga Premier League.

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 06 Mar 2018, 05:45 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2018, 05:45 WIB
Liverpool, Manchester City, Premier League
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, tampak kecewa usai ditaklukkan Liverpool pada laga Premier League di Stadion Anfield, Minggu (14/1/2018). Liverpool menang 4-3 atas Manchester City. (AP/Dave Thompson)

Manchester - Asosiasi sepak bola Inggris (FA) mengklaim bahwa manajer Manchester City, Pep Guardiola, telah menerima sanksi terkait penggunaan pita kuning.

Sanksi dari FA itu sudah dirilis sejak 23 Februari 2018. Guardiola dikenai sanksi karena menggunakan pita kuning yang menandakan sikap solidaritas terhadap perjuangan dua politisi Catalunya, yaitu Jordi Sanchez dan Jordi Cuixart.

FA memutuskan untuk memberikan sanksi kepada Guardiola karena dianggap melanggar regulasi perlengkapan dan periklanan Premier League dengan menggunakan pita kuning dalam tiga pertandingan. Kini FA mengklaim mantan pelatih Barcelona itu sudah menerima sanksi dan akan melakukan dengar pendapat dengan FA terkait sanksi tersebut.

"Manajer Manchester City, Pep Guardiola, telah menerima sanksi dari FA karena menggunakan pesan politis, terutama pita kuning, yang melanggar regulasi perlengkapan dan periklanan FA. Dengar pendapat telah diminta, dengan tanggal yang akan ditentukan kemudian," bunyi pernyataan FA yang dilansir France 24.

Guardiola sebelumnya menegaskan tujuannya menggunakan pita kuning tak lain karena menyoroti nasib kedua politis yang dipenjara karena masalah kemanusiaan dan bukan isu politik. Guardiola mengambil contoh pita merah muda sebagai dukungan inisiatif terhadap kanker payudara.

"Saat pria dan wanita menggunakan pita warna merah muda, itu karena dukungan untuk kanker payudara. Begit usaya memakai lencana kanker prostat, itu sama saja, idenya sama, ada banyak pita. Saya cukpn ada orang di seluruh dunia di Spanyol dan Katalonia yang tidak ingin merdeka. Namun, mereka tak setuju dengan cara memenjarakan orang lain sebagai langkah pencegahan," ujar Guardiola sebelumnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya