Edy Rahmayadi Mundur, Kemenpora Minta PSSI Lebih Terbuka

Edy Rahmayadi mundur sebagai Ketum PSSI saat Kongres tahunan di Bali, Minggu (20/1/2018).

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 20 Jan 2019, 14:30 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2019, 14:30 WIB
Gatot Dewa Broto
Sekretaris Kemenpora, Gatot Dewa Broto, saat berada di Gedung Kemenpora, Jakarta, Selasa (9/1/2018). Selain menjabat sesmenpora, pria asal Yogyakarta ini juga merupakan vice president II pada Asian Games 2018. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Liputan6.com, Jakarta - Keputusan Edy Rahmayadi mundur sebagai Ketua Umum PSSI telah sampai ke telinga Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Gatot Dewa Broto. Edy Rahmayadi mundur sebagai Ketum PSSI saat Kongres tahunan di Bali, Minggu (20/1/2018).

Setelah mundurnya Edy Rahmayadi sebagai pemimpin organisasi, Gatot meminta perubahan dilakukan PSSI. Gatot ingin federasi yang sekarang dipimpin Joko Driyono ini lebih terbuka.

"Saya tahunya (Edy Rahmayadi mundur) dari media. Saya kira itu hak beliau, karena Kemenpora tidak melakukan intervensi ataupun tekanan apapun. Mereka harus lebih terbuka," kata Gatot melalui pesan singkat.

Gatot juga mendesak PSSI untuk segera melakukan Kongres Luar Biasa (KLB) demi mencari pengganti baru.

"Kini PSSI harus segera berbenah. Mereka harus menunjuk siapa penggantinya dan mempersiapkan KLB. Jangan sampai kondisi terulang kembali: pucuk pimpinan ganti, tapi motor-motor organisasi tetap itu-itu juga," ujar Gatot.

 

Aturan KLB

KLB dapat segera digelar, tanpa menunggu tahun 2020 atau ketika periode kepengurusan mulai tahun 2016 berakhir, jika ada permintaan dari pemilik suara (voters) PSSI.

Berdasarkan pasal 30 Statuta PSSI, KLB bisa digelar jika 50 persen atau 2/3 delegasi membuat permohonan tertulis untuk itu.

KLB akan diadakan oleh komite eksekutif PSSI tiga bulan setelah permintaan resmi itu diterima. Seandainya tidak juga digelar, anggota dapat melangsungkan kongres sendiri atau bisa pula meminta bantuan FIFA.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya