Liputan6.com, Jakarta - Pembina klub Persija Jakarta Komjen Polisi (Purn.), Syafruddin berharap Satgas Antimafia Bola mampu mengungkap kasus penghancuran diduga dokumen milik Persija.
"Silakan satgas ungkap kasus dan oknum-oknumnya. Jangan pandang bulu," ujar Syafruddin di Jakarta, Jumat (8/2/2019).
Advertisement
Baca Juga
Wakil Kapolri periode 2016-2018 itu melanjutkan, semua hal terkait pengaturan skor sedang dalam pengawasan oleh semua pihak terutama masyarakat pencinta sepak bola nasional.
Oleh karena itu, jika tidak membongkarnya secara tuntas, Syafruddin menjamin bahwa kerja satgas akan terus dikejar-kejar oleh masyarakat pencinta sepak bola yang berharap .
"Dunia sepak bola akan mengejar itu, termasuk saya," tutur pria yang kini menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi itu.
Sebelumnya, Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Polisi Syahar Diantono mengatakan bahwa ada dokumen laporan keuangan yang sengaja dihancurkan sebelum Satgas Antimafia Bola Polri menggeledah kantor PT Liga Indonesia di Kuningan, Jakarta Selatan, pada Jumat (1/2/2019).
Menurut Syahar, berdasarkan keterangan para saksi, dokumen itu milik Persija Jakarta. Namun, penyidik belum berani menyimpulkan terlalu jauh.
"Kami mendalaminya dahulu. Yang jelas ada perbuatan sengaja untuk menghilangkan dokumen," tutur Syahar.
Terkait kasus pengaturan skor, Satgas Antimafia Bola Polri sudah menggeledah empat kantor yakni dua kantor Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) yang berlokasi di FX, Sudirman dan Kemang, Jakarta Selatan.
Lalu, kantor PT Liga Indonesia yang beralamat di Rasuna Office Park DO-07, Jalan HR Rasuna Said, RT 16/RW 01, Menteng Atas dan kantor PT Gelora Trisula Semesta di Mega Kuningan, Jakarta Selatan.
Banyak yang Mundur
Syafruddin juga meminta seluruh elemen Persija tidak terganggu dengan mundurnya beberapa petinggi dan fokus menunaikan tugas membawa klub ke prestasi tertinggi.
Persija kehilangan direktur utamanya I Gede Widiade dan direktur operasional M. Rafil Perdana karena mengundurkan diri sejak 1 Februari 2019. Kabar ini sendiri diumumkan kepada media pada Rabu (6/2/2019).
Sebagai pengganti Gede, pemegang saham Persija menunjuk Kokoh Afiat sebagai direktur utama Persija. Keputusan Gede dan Rafil untuk hengkang diikuti oleh beberapa pejabat Persija lain yaitu direktur pemasaran dan komersial Andika Suksmana, ketua panpel Budi Saputra, wakil ketua panpel Prasetyo, manajer Persija U-19 Arvi Perwira dan manajer Persija U-16 Erwan.
"Saat ini tim sedang berjuang di Liga Champions Asia 2019 dan mari kita bekerja maksimal untuk mencapai prestasi tertinggi di turnamen itu," ujar Syafruddin.
Advertisement
Fokus ke Pentas Internasional
Syafruddin pun berharap direksi baru dapat menjalankan Persija dengan profesional dan kompak. Selain itu, pria yang juga menjabat Menteri PAN RB tersebut juga mengimbau suporter loyal Persija, The Jakmania untuk beraktivitas seperti biasa dan terus memberikan dukungan untuk klub.
"Saat ini, Persija menuju puncak pencapaian dan semakin dihargai dunia internasional. Jakmania harus terus mendukung Persija," tutur Syafruddin.
Sementara terkait keputusan mundur beberapa petinggi Persija, termasuk sang direktur utama I Gede Widiade, Syafruddin mengaku tidak mengetahui persis alasannya.
Namun, Wakil Kapolri periode 2016-2018 itu menilai pengunduran diri tersebut dilakukan atas dasar profesionalisme.
"Mereka pamit kepada saya ingin mengundurkan diri sebagai seorang profesional yang telah menjalankan tugas. Saya sudah merestuinya," kata Syafruddin. (Ant)
Saksikan video pilihan berikut ini: