Piala Presiden: Kalah di Laga Perdana, Bek Persib Kangen Nongkrong Bareng

Persib menelan kekalahan 1-2 dari Tira Persikabo di laga pembuka Piala Presiden 2019.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 05 Mar 2019, 16:45 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2019, 16:45 WIB
Gelandang Persib Bandung, Srdan Lopicic, berebut bola dengan gelandang TIRA Persikabo, Manahati Lestusen, pada laga Piala Presiden 2019. (Bola.com/Yoppy Renato)
Gelandang Persib Bandung, Srdan Lopicic, berebut bola dengan gelandang TIRA Persikabo, Manahati Lestusen, pada laga Piala Presiden 2019 di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Sabtu (2/3). Persib kalah 1-2 dari TIRA. (Bola.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Bandung - Persib Bandung menelan kekalahan di laga pembuka Piala Presiden 2019. Maung Bandung, julukan Persib, kalah 1-2 dari Tira Persikabo di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, pada laga pertama Grup A.

Dalam laga yang disiarkan langsung oleh Indosiar itu Persib menorehkan catatan buruk dalam sejarah Piala Presiden. Maung Bandung menjadi tim pertama dengan status tuan rumah yang menelan kekalahan di laga pembuka Piala Presiden.

Hasil di laga pembuka Piala Presiden 2019 sulit diterima kapten Persib, Supardi Nasir Bujang. Menurutnya, kekalahan itu terjadi karena Persib sulit membangun kerja sama tim.

"Terus terang saja, kalau sekarang, kita jarang kumpul. Itu membuat kami sulit (mendapat chemistry). Saya katakan sulit karena momennya sulit," kata Supardi, dikutip dari Ayo Bandung.

"Namun, itu (kumpul antar pemain) tidak mungkin dipaksakan di mes. Semua profesional, saya juga pengalaman. Namun tak bisa dipungkiri, kalau kita sering bersama, Persib bakal mendapat chemistry," ujar pemain berusia 35 tahun tersebut.

 

 

Adaptasi

Persib vs Tira Persikabo
Persib vs Tira Persikabo pada pembuka Piala Presiden 2019, Sabtu (2/3/2019) di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung. (Bola.com/Erwin Snaz)

Lebih lanjut, Supardi mengatakan, saat ini tim asuhan Miljan Radovic masih butuh adaptasi untuk membangun kekompakan antar pemain.

"Butuh proses adaptasi, adaptasi, dan adaptasi. Coba bandingkan dengan tim lain. Saya percaya dan punya pengalaman, ketika tim itu lama akan lebih kuat."

"Sebab, chemistry itu bukan cuma di lapangan, chemistry juga di luar lapangan, ngobrol, itu bisa dapat chemistry," katanya menegaskan.

 

Ajak Nongkrong

Demi menggalang kekompakan, Supardi berharap para pemain Persib lebih sering nongkrong bareng. Ini yang belum dirasakan Supardi sejak Persib dinakhodai Miljan Radovic.

"Kita harus mengagendakan kumpul bareng, tapi tidaki setiap hari. Kebersamaan itu harus sering. Jangan setelah latihan, pulang ke mes, makan, terus mengilang," ucapnya mengakhiri.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya