Liputan6.com, Jakarta - Fase grup Piala Presiden 2019 menghadirkan fenomena menarik. Tidak seluruh tuan rumah lolos ke babak gugur.
Hanya dua tuan rumah putaran awal Piala Presiden yang melaju ke babak berikutnya. Mereka adalah Bhayangkara FC (Grup B) dan Arema FC (Grup E).
Advertisement
Jumlah itu bahkan bisa berkurang karena Arema FC harus menunggu hingga laga terakhir sebelum memastikan lolos sebagai salah satu runner-up terbaik.
Sementara tiga penyelenggara lain terbilang mengecewakan. Persib Bandung (Grup A) dipastikan tersisih karena menderita kekalahan di dua laga awal. PSIS Semarang (Grup C) dan PSS Sleman (Grup D) harus berjuang mati-matian di laga terakhir. Pada akhirnya mereka mengepak kopor lebih cepat.
Kondisi ini menunjukkan kesiapan tim lebih menentukan ketimbang mengharapkan keuntungan sebagai tuan rumah. “Inilah fakta menarik lain dari Piala Presiden 2019," kata anggota steering committee (SC) Piala Presiden 2019 Bontor Tobing, dilansir situs resmi Liga 1.
"Turnamen ini sebagai ajang pramusim yang ideal bagi semua pesertanya. Paling tidak setiap tim paham dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing sebelum hadir di kompetisi resmi,” sambungnya.
Perbandingan 2017 dan 2018
Statistik berbeda hadir pada penyelenggaraan tahun lalu. Sebanyak empat dari lima tuan rumah fase grup turnamen yang disiarkan Indosiar ini masuk 8 besar. Hanya Persib (Grup A) yang gagal.
Sementara ada dua tuan rumah yang gagal di Piala Presiden 2017. Mereka adalah PSS Sleman (Grup A) dan Bali United (Grup D). Sebanyak tiga di antaranya bahkan jadi juara grup, dengan Arema FC (Grup B) yang gagal melakukannya.
Advertisement
Sempurna Tahun 2015
Pada penyelenggaraan pertama tahun 2015, seluruh tuan rumah putaran grup yakni Persib, Arema FC, Bali United, dan PSM Makassar, lolos ke 8 besar.