Pramusim ICC 2019 Belum Cukup untuk MU

MU tak hanya harus bagus di pramusim ICC 2019 yang masih berlangsung hingga jelang musim bergulir, tapi juga wajib merampungkan transfernya.

oleh Defri Saefullah diperbarui 26 Jul 2019, 17:15 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2019, 17:15 WIB
Manchester United
MU jadikan pramusim ICC 2019 untuk mematangkan strategi tim (HECTOR RETAMAL / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Manchester United (MU) dalam tren bagus di turnamen pramusim International Champions Cup (ICC) 2019. MU berhasil menang dua kali yaitu 1-0 lawan Inter Milan dan 2-1 atas Tottenham Hotspur.

Kegemilangan di dua pertandingan ini membuka kans MU untuk jadi juara di ICC 2019.Turnamen pramusim ini begitu menggoda bagi klub-klub besar dunia untuk lakukan promosi. 

Ini sekaligus menjadi pemanasan untuk mengencangkan kembali otot-otot kaki pemain yang boleh jadi sudah kendor karena liburan. Pramusim seperti ICC juga membawa kembali pemain ke atmosfer kompetisi.

Apalagi turnamen ICC diikuti tim-tim besar. Bagi klub Eropa, turnamen ini bak "Liga Champions" kecil saja karena bertaburnya klub besar yang ikut.

Jadi juara memang bukan sebuah keharusan di turnamen ICC. Pelatih MU, Ole Gunnar Solskjaer juga paham dengan ini. Meraih gelar juara ICC 2019 tentu jadi bonus menggembirakan jelang musim bergulir.

Meski begitu, ini tentu bukan target yang ingin dicapai. Dia hanya ingin melihat timnya siap tanpa kekurangan apapun saat menjalani musim kompetisi resmi mulai 11 Agustus.

Dari empat laga pramusim tersebut, manajer MU, Ole Gunnar Solskjaer memainkan formasi 4-2-3-1. Dia selalu menempatkan Marcus Rashford atau Anthony Martial sebagai target man.

Paul Pogba  bisa bikin MU tak seimbang kalau hengkang (HECTOR RETAMAL / AFP)

Kendati selalu meraih kemenangan di empat laga pramusim, Solskjaer melihat Paul Pogba dan kawan-kawan belum terlalu sempurna menjalankan pola permainan yang diinginkan.

"Tujuan kami sudah jelas yaitu membuat tim ini bugar dan membuat semua pemain sudah cocok untuk menghadapi 11 Agustus (laga melawan Chelsea). Setelah itu, ada jeda internasional. Pada momen itulah permainan akan meningkat intensitasnya," kata Solskjaer, dikutip dari situs resmi klub.

"Saat ini adalah fase persiapan, waktunya untuk membangun fondasi, kami butuh itu karena statistik menunjukkan kalau kita belum ada di level kebugaran yang tepat. Namun, ada peningkatan yang bagus. Scott McTominay (gelandang MU) bahkan berkata kalau sesi pra-musim yang kami lakukan sekarang berbeda dibanding beberapa pra-musim terakhir," ujarnya melanjutkan.

Sejatinya persiapan di pramusim ICC 2019 tentu belumlah cukup bagi MU. Soalnya banyak faktor lain yang turut menunjang performa tim di musim kompetisi nanti, salah satunya kebijakan transfer.

 

 

Target Transfer

FOTO: Chelsea Raih Kemenangan di Kandang Leicester
Bek Leicester, Harry Maguire masih ditunggu MU (AFP/Ben Stansall)

Hadirnya pemain baru memang bakal menentukan bagaimana musim MU nanti. Untuk saat ini, Setan Merah masih mengusahakan pembelian bek Leicester City, Harry Maguire.

Saat ini, Leicester City ingin jual mahal Maguire. Klub berjulukan The Foxes itu ingin menghargai Maguirre dengan transfer 80 juta euro. Entah mengapa transfer ini begitu alot dan Leicester City masih bersikukuh ogah turunkan harga bek timnas Inggris itu.

Solskjaer membutuhkan tenaga Maguire. Tak bisa ditampik, lini pertahanan jadi masalah akut yang dihadapi MU musim lalu. Meski memiliki pemain-pemain senior seperti Phil Jones dan Chris Smalling, tapi dua pemain ini rupanya sudah sulit untuk diandalkan. Begitupun dengan rekrutan MU lain yaitu Victor Lindelof dan Eric Bailey.

Solskjaer sudah menunjukkan sikap yang benar untuk mendesak MU rampungkan transfer Maguire. Tujuannya jelas: ingin membuat pemain anyar segera klop dengan tim.

Seperti dikutip dari Sky Sport, Solskjaer telah mengajukan sebuah permintaan kepada Wakil Eksekutif United, Ed Woordward, untuk segera merampungkan transfer Harry Maguire. Dia tidak ingin transfer ini memakan waktu lebih lama.

Batas akhir bursa transfer untuk klub Premier League adalah pada 8 Agustus 2019 mendatang. Dan, Solskjaer tidak ingin Harry Maguire datang pada hari terakhir bursa transfer.

Gelandang MU, Fred saat membayangi Erik Lamela (AFP)

Pria asal Norwegia tersebut ingin Harry Maguire datang lebih awal agar bisa mempersiapkan diri dan beradaptasi dengan skema yang dia ingin terapkan. Sehingga, ketika musim dimulai, Harry Maguire sudah siap.

Kebutuhan United akan sosok Harry Maguire juga sudah sangat mendesak. Pasalnya, bek tengah Eric Bailly baru saja mengalami cedera ketika menjalani sesi pramusim. United butuh bek tengah baru.

Selain bek, MU juga membutuhkan gelandang serang dan striker. Target ini disiapkan untuk mengantisipasi kejutan di bursa transfer dimana Paul Pogba digadang-gadang akan segera diboyong Real Madrid.

"Kami punya target yang jelas dan kami ingin terlihat sebagai tim dengan cara main tertentu. Kami tahu kalau ini akan memakan banyak waktu karena Anda akan menghadapi lawan yang juga ingin bermain melawan Anda."

"Mungkin tidak transformasi mendadak seperti klik satu jari lalu muncul MU yang baru. Namun progresnya bertahap. Kami tetap ingin menjadi tim yang 90 menit terus bermain menyerang, namun Anda tidak bisa melakukannya selama 38 pertandingan beruntun di Liga Inggris," ucap Solskjaer.

Sensasi Baru

Premier League
2. Mason Greenwood (Machester United) - Pemain 17 tahun yang berposisi sebagai penyerang ini sudah mendapatkan kesempatan tampil pada musim 2018-2019. Greenwood dapat membantu Ole Gunnar Solskjaer untuk membangun ulang skuat Manchester United. (Photo by Franck Fife / AFP)

Satu hal yang menggembirakan dari pramusim MU yaitu lahirnya sensasi baru: Mason Greenwood. Pemain jebolan akademi MU ini tampil mengejutkan selama pramusim MU.

Untuk mengapresiasi ini, Solskjaer menjanjikan tempat bagi Greenwood di MU nanti. Bahkan manajemen MU bergerak cepat untuk memperpanjan kontraknya sebelum dia genap 19 tahun pada Oktober nanti.

Seperti dilansir Dailystar, Kamis (25/7/2019), MU tengah membangun skuat dengan berisikan pemain muda. Setan Merah seperti trauma mendatangkan pemain matang setelah kegagalan Fred dan Alexis Sanchez yang tak memberi kontribusi bertarti sejak mendarat di Old Trafford.

Manajer MU, Ole Gunnar Solskjaer, sebelumnya ingin membentuk trisula maut berisikan Daniel James, Marcus Rashford, dan Anthony Martial. Namun, Mason Greenwood bisa menjadi pesaing dari tiga nama tersebut karena memiliki kecepatan dan penetrasi.

Greenwood memikat perhatian Solskjaer setelah tampil ciamik pada pramusim, termasuk saat mencetak tunggal kemenangan atas Inter Milan. Dia juga membobol gawang Leeds United.

Mason Greenwood bersinar bersama MU (AFP)

Saat ini, Mason Greenwood mendapat gaji 800 pound atau sekitar Rp 13,8 juta per pekan. Belum ada keterangan detail kenaikan gaji yang akan didapatkan Greenwood dari MU. Pemain Timnas Inggris U-18 tersebut dikabarkan juga akan menerima bonus senilai 5.000 pound atau sekitar Rp 87,7 juta setiap tampil untuk tim utama.

"Sulit untuk berpikir bahwa dia masih 17 tahun, dia mempunyai talenta besar, itu luar biasa. Dia mempunyai kaki sama baiknya --itu luar biasa untuk pemain seusianya," kata Luke Shaw, bek kiri MU.

"Dia mempunyai tingkat kematangan jauh di atas usianya, tapi dia tak sombong. Itu merupakan jalan sempurna untuk menjadi pemain bagus."

Jadi, pramusim yang bagus ditambah dengan rampungnya target transfer bakal jadi kunci sukses MU musim ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya