Liputan6.com, Turin - Liga Italia atau Serie A tak lama lagi akan segera bergulir. Terkait dengan itu, Juventus mendesak badan operator Serie A untuk mengubah jam kick-off pertandingan di musim 2019-20. Ini dimaksudkan guna makin memuaskan fans yang berasal dari benua Asia.
Selama ini laga-laga Serie A dibagi ke dalam empat slot waktu dalam sehari di akhir pekan. Mulai dari siang, petang, hingga malam hari waktu Italia.
Baca Juga
Waktu kick-off laga-laga terakhir tentu merugikan bagi fans yang berada di Asia Timur dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Pasalnya, mereka harus begadang hingga fajar untuk menyaksikan pertandingan tersebut.
Advertisement
Juventus melihat masalah inilah yang menjadi salah satu faktor ketertinggalan Serie A dibanding Premier League yang memang memiliki waktu kick-off lebih bersahabat.
Desakan Juventus
"Kita harus menemukan keseimbangan yang tepat antara penonton domestik dan global. Bukan hanya soal waktu penyiaran, tapi juga masalah distribusi hak siar dan siapa saja yang berhak menyiarkan pertandingan," ujar petinggi Juventus bidang bisnis, Giorgio Ricci kepada BBC Sport.
"Dari sisi itu, perbedaa antara Premier League dan Serie A sangatlah besar. Ini merupakan cerita yang sangat lama dan salah satu alasan paling sering untuk bersinggungan dengan Liga," tambahnya.
Advertisement
Asia Pasar Penting
Juventus bukan klub Italia pertama yang mengusulkan hal ini ke Serie A. Sebelumnya, Inter Milan yang dimiliki pengusaha Tiongkok, Suning Group juga sempat mengkritik Serie A karena kurang serius dalam menggarap pasar global.
Beberapa musim terakhir klub-klub Eropa, termasuk Italia makin gencar melakukan penetrasi pemasaran yang ditujukan pada para penggemar di Asia.
Sejumlah klub Serie A seperti Juventus, AC Milan, hingga Inter Milan kini rutin menyambangi benua Asia dalam tur pramusim mereka.
Juventus sendiri baru saja membuka kantor mereka di Hong Kong. Artinya, Bianconeri melihat Asia sebagai pasar yang semakin penting.
Sumber: Bola.net