Jakarta - Timnas Indonesia U-22 akan memulai perjuangan di ajang CFA International Football Tournament 2019 Jumat (11/10/2019). Mereka akan meladeni tuan rumah China.
Menghadapi Tim Negeri Bambu Junior, Indra Sjafri sudah barang tentu tidak akan gegabah memaksakan Timnas Indonesia U-22 bermain ofensif. Tim lawan pasti akan memegang kendali permainan.
Gaya main China, seperti kebanyakan negara-negara Ras Kuning lainnya, mengandalkan kecepatan. Akan banyak serangan dari dua sisi sayap yang didapat Timnas Indonesia U-22 sepanjang laga.
Advertisement
Kemampuan bertahan Tim Garuda Muda bakal benar-benar diuji. Di sisi lain, kecerdikan para pemain Timnas Indonesia U-22 melakukan serangan balik akan jadi penentu hasil akhir pertandingan.
Indra Sjafri punya sederet pemain kunci yang akan memegang peranan penting saat Timnas Indonesia U-22 berjumpa China. Siapa saja mereka dan peran apa yang dijalankan?
Firza Andika
Firza Andika salah satu pemain yang selalu dipanggil Indra Sjafri saat menukangi berbagai Timnas Indonesia level junior. Memulai debut di Timnas Indonesia U-18, Firza Andika selalu dipercaya menghuni posisi bek kiri.
Memiliki postur 170 cm, Firza Andika menjadi salah seorang bek yang kerap menyulitkan lawan. Pergerakannya amat mobil. Ia kerap membantu serangan, namun juga disiplin kembali ke posnya jika Tim Merah-Putih mendapat tekanan.
Firza Andika juga menjadi bagian dari skuat juara Piala AFF U-22 2019. Pemain PSM Makassar tersebut sempat melanglang buana singkat ke Eropa. Ia sempat dikontrak FC Tubize, setelah menjalani trial bersama klub Divisi 2 Liga Belgia tersebut. Firza mendapat durasi kontrak dua tahun dan akan mulai berjuang dari tim cadangan (reserve).
Indra berharap Firza jadi benteng yang kokoh untuk mengantisipasi serangan-serangan sayap China. Pesepak bola kelahiran Medan, Sumatra Utara, 11 Mei 1999 tersebut juga amat diandalkan untuk mengalirkan umpan-umpan diagonal saat Timnas U-22 melakukan counter attack cepat.
Advertisement
Asnawi Mangkualam Bahar
Asnawi Mangkualam Bahar salah satu pemain belia yang matang cepat di level senior. Ia jadi pelanggan posisi inti di PSM Makassar dua musim terakhir di pentas Liga 1 2019. Hal yang sangat sulit didapat pemain-pemain di usia 19 tahun (kelahiran 4 Oktober 1999).
Pemain asal Makassar itu sudah masuk skuat pilihan Indra Sjafri di Timnas Indonesia U-18 pada Piala AFF 2016. Ketika itu, Asnawi masih berusia 16 tahun. Namun, penampilan apiknya membuat Indra Sjafri terkesima.
Asnawi merupakan tipikal gelandang bertahan yang tahan banting. Ia kuat dalam duel satu lawan satu. Figur ideal buat melapis pertahanan dari lini kedua. Saat menjajal China yang bakal bermain ofensif, Timnas Indonesia U-22 amat butuh pemain-pemain 'badak' seperti Asnawi.
Satu kelebihan lain yang dimiliki Asnawi adalah ia amat matang pengalaman berkirah di pentas internasional. Ia sempat naik kelas jadi anggota skuat Timnas Indonesia U-23 di era Luis Milla.
Egy Maulana Vikri
Menjadi andalan di tim asuhan Indra Sjafri itu sejak masih berada di Timnas Indonesia U-18, Egy Maulana Vikri merupakan pemain yang punya kemampuan bermain di sejumlah posisi berbeda. Selain itu, kecepatan dan ball keeping yang dimilikinya menjadikannya sebagai sentral permainan tim yang sangat baik.
Egy akan sangat berguna saat Timnas Indonesia U-22 memainkan strategi serangan balik. Larinya yang amat cepat serta kemampuannya menjaga bola yang baik plus keberaniannya melakukan duel satu lawan satu membuat Egy akan jadi pemain yang amat diwaspadai China.
Egy pun bisa jadi sosok pemain yang menarik perhatian. Saat memegang bola, ia akan mendapat pengawalan ketat dua hingga tiga pemain. Bakal banyak area kosong yang bisa dimaksimalkan pemain Timnas Indonesia U-22 lainnya.
Disadur dari Bola.com (Aryo Yosia, Pulished 10-10-2019)
Advertisement