Pelaksanaan Indonesia Open 2020 Masih Tunggu Jawaban BWF

PP PBSI meminta pelaksanaan turnamen Indonesia Open 2020 diundur menjadi 29 September hingga 4 Oktober.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 26 Mar 2020, 17:00 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2020, 17:00 WIB
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto
Penonton menyambut histeris pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/ Muhammad RIan Ardianto saat masuk ke lapangan pada Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (17/7/2019). (Bola.com/Peksi Cahyo)

Liputan6.com, Jakarta - PP PBSI sudah mengajukan perubahan waktu penyelenggaraan Indonesia Open 2020 kepada Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF). Hal ini dilakukan karena pandemi Corona Covid-19.

Semula, Indonesia Open 2020 yang dimainkan di Istora Senayan, Jakarta, akan dilangsungkan pada 16 sampai 21 Juni. Namun, PP PBSI meminta diundur menjadi 29 September hingga 4 Oktober.

Tanggal tersebut sedianya sudah diamankan untuk slot turnamen Indonesia Masters 2020 BWF World Tour Super 100. "Sudah kami ajukan ke BWF, turnamen Indonesia Open Super 1000 akan memakai jadwal Indonesia Masters Super 100," kata Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto di Jakarta dalam rilis yang diterima Liputan6.com, Kamis (26/3/2020).

"Kami masih menunggu jawaban dari BWF, termasuk jika disetujui, bagaimana kelanjutan penyelenggaraan Indonesia Masters Super 100, akan ditunda atau dibatalkan," pungkasnya.

 

Dukung Olimpiade Tokyo 2020 Diundur

Kejurnas PBSI 2017 Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Siap Digelar
Sekjen PP PBSI, Achmad Budiharto (kanan) memberi keterangan terkait Kejurnas PBSI 2017 Gubernur Kepulauan Bangka Belitung di Jakarta, Jumat (24/11). Kejurnas digelar di Pangkalpinang pada 28 November-2 Desember. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Dalam kesempatan ini, Budiharto juga menyatakan PP PBSI mendukung keputusan Komite Olimipade Dunia (IOC) serta Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) atas diundurnya jadwal Olimpiade Tokyo 2020. Pesta olahraga dunia empat tahunan itu diundur tahun depan karena pandemi Corona Covid-19.

"Kami akan ikuti apa yang menjadi keputusan IOC dan BWF, karena saat ini yang penting adalah keselamatan dan kesehatan peserta olimpiade," ucap Budiharto.

"Wabah Covid-19 membuat kami semua tidak punya pilihan lagi, harus ikuti prosedur yang sudah ditentukan."

"Keputusan ini dibuat tentunya dengan mempertimbangkan banyak hal dan tidak dipungkiri harus ada banyak penyesuaian juga dari pemain. Harus ada adjustment dengan kondisi perubahan jadwal turnamen, program latihan, dan sebagainya," lanjutnya.

Dampak Mundurnya Olimpiade

PP PBSI belum bisa bicara mengenai apakah mundurnya olimpiade berdampak pada pergeseran pemain yang akan lolos ke olimpiade. Ini mengingat sejumlah pemain andalan kini tengah berada di peak performance mereka.

"Kami harus melihat dulu perkembangannya, termasuk jika ada perubahan ketentuan dari BWF terkait kualifikasi olimpiade dan pembekuan rangking. Secara prinsip, PBSI akan mengirim pemain yang berpeluang besar mendapat medali," ucap Budiharto.

"Kami tidak tahu keputusan BWF seperti apa nantinya, apakah akan ada hitungan baru lagi. Kami akan sesuaikan, sekarang kami belum bisa berkata bisa ada perubahan atau tidak," tutur Budiharto.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya