Liputan6.com, Manchester - Kevin de Bruyne memastikan masa depannya di Manchester City sangat tergantung dengan banding sanksi larangan dua tahun main di Liga Champions. Dia akan bertahan kalau sanksi dikurangi satu tahun.
Namun, dia akan pergi kalau Manchester City tetap mendapatkan sanksi dua tahun dari UEFA. Saat ini, City sudah mengajukan banding lewat Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).
Baca Juga
Profil Jonathan David, Pemain Internasional Kanada yang Bawa Lille Tahan Imbang Juventus di Liga Champions
Profil Nicolo Zaniolo, Pemain Baru Atalanta yang Cetak Gol Perdana saat Menang Lawan Stuttgart di Liga Champions
Profil Karim Konate, Pahlawan RB Salzburg yang Mencetak "Brace" saat Lawan Feyenoord
De Bruyne memastikan dirinya bahagia untuk menyelesaikan kontrak hingga 2023 dengan Manchester City. Namun dua tahun tak main di Liga Champiosn bisa berdampak untuk kariernya.
Advertisement
"Klub sudah bilang kepada kami akan banding dan mereka yakin 100 persen sudah benar," ujar De Bruyne seperti dikutip Sky sports.
"Saya percaya dengan klub ini; kalau mereka mengatakan yang sebenarnya saya percaya. Kita tunggu dan lihat apa yang terjadi. Kalau keputusan sudah final, saya akan memikirkannya," kata raja assist di Manchester City ini menambahkan.
Â
Terlalu Lama
De Bruyne mengingatkan, sanksi dua tahun tak main di LIga Champions itu lama. Dia yakin tak bisa menerima itu.
"Dua tahun tanpa Liga Champions itu pasti lama. Kalau satu tahun, saya bisa ambil risiko itu," ujarnya.
Gelandang asal Belgia itu juga memastikan masa depannya tidak bergantung dengan kontrak Josep Guardiola. Pelatih Manchester City itu kontraknya bakal berakhir di 2021.
Â
Advertisement
Berlatih Lagi
Â
Soal Liga Inggris, De Bruyne meyakini klub akan kembali berlatih dalam waktu dekat. Liga Inggris sedang mencanangkan proyek restart.
"Dugaan saya kami akan berlatih lagi dalam dua pekan ke depan. Pemerintah ingin memulai lagi sepak bola secepatnya agar bisa menghibur masyarakat," ujarnya.