Liputan6.com, Turin - Juventus menunjuk Andrea Pirlo sebagai pelatih baru menggantikan Maurizio Sarri. Penunjukkan itu diumumkan, Minggu (9/8/2020) dinihari WIB.
Juventus mendepak Sarri setelah gagal lolos ke perempat final Liga Champions. Meski menang 2-1 pada leg kedua atas Olympique Lyonnais, Juventus gagal karena kalah produktivitas gol tandang.
Penunjukkan Andrea Pirlo menuai perdebatan. Maklum saja. Pirlo belum punya pengalaman melatih di tim manapun.
Advertisement
Pria berusia 41 tahun itu sebetulnya baru saja ditunjuk sebagai pelatih tim muda Juventus. Namun pemecatan Sarri langsung menaikkan status Andrea Pirlo sebagai pelatih tim utama.
Kembalinya mantan pemain untuk melatih bukan hal baru. Sebelum Pirlo ada beberapa nama yang telah melakukannya.
Ada beberapa nama yang gagal, namun ada juga yang sukses. Seperti dilansir Sportskeeda, berikut daftarnya.
Saksikan Video Juventus di Bawah Ini
1. Pep Guardiola
Guardiola meninggalkan Barcelona sebagai pemain pada musim 2001. Ia lalu kembali ke tim B Barcelona pada 2007 sebelum naik ke tim utama.
Pilihan kepada Guardiola terbukti tepat. Empat tahun di Barcelona, ia mempersembahkan 14 trofi.
Rinciannya, Guardiola meraih 3 trofi Liga Spanyol, 2 trofi Copa del Rey, 3 trofi Piala Super Spanyol, 2 Piala Super Eropa, 2 trofi Liga Champions, dan 2 trofi Piala Dunia Antarklub.
Advertisement
2. Zinedine Zidane
Zinedine Zidane bukan hanya berstatus sebagai legenda timnas Prancis. Ya, Zizou juga adalah legenda hidup Real Madrid.
Bagaimana tidak, Zizou sukses mengantarkan Real Madrid meraih trofi baik sebagai pemain atau pelatih. Sebagai pelatih, Zizou mencetak sejarah dengan meraih trofi Liga Champions tiga musim berturut-turut.
Setelah sempat angkat kaki, Zizou kembali lagi di musim ini. Meski gagal di liga Champions, Zizou memenangkan trofi Liga Spanyol dan Piala Super Spanyol.
3. Antonio Conte
Juventus barangkali berambisi mengulangi sukses dengan Conte saat menunjuk Andrea Pirlo. Ya, Conte yang notabene mantan pemain Juventus sukses mengantar Bianconeri menjadi jawara domestik.
Conte antara lain menjuarai Liga Italia sebanyak tiga kali beruntun. Conte juga meraih dua kali trofi Piala Super Italia.
Conte sendiri saat ini melatih Inter Milan. Di musim depan, ia akan berduel dengan Pirlo yang kini melatih Juventus.
Advertisement
4. Alan Shearer
 Ada yang sukses ada juga yang gagal. Legenda Newcastle United, Alan Shearer kembali ke klub pada 2009 dengan misi menyelamatkan klubnya itu.
Sayangnya, harapan kepada Shearer bertepuk sebelah tangan. Alih-alih menyelamatkan Newcastle dari degradasi, Shearer justru bertindak sebaliknya.
Di tangan Shearer, Newcastle justru terlempar dari Liga Inggris. Shearer pun hanya melatih Newcastle di delapan pertandingan.
5. Filippo Inzaghi
AC Milan punya historis manis saat menunjuk mantan pemain sebagai pelatih. Itu terjadi saat mereka menunjuk Fabio Capello dan Carlo Ancelotti.
Namun hal itu tidak berulang saat menunjuk Filippo Inzaghi pada 2014. Dari 40 pertandingan, Inzaghi hanya memenangkan 14 di antaranya.
Di Liga Italia, AC Milan finis di urutan ke-10. Itu merupakan posisi terburuk mereka dalam 17 tahun terakhir.
Advertisement
6. Thierry Henry
Reputasi Henry sebagai salah satu striker tertajam tidak perlu diragukan lagi. Namun reputasi itu menguap saat ia berkarier sebagai pelatih.
Ditunjuk sebagai pelatih AS Monaco pada Oktober 2018, Henry gagal berbicara banyak. Dari 20 pertandingan, ia kalah 11 kali.
Henry lalu digantikan oleh Leonardo Jardim. Uniknya, Jardim adalah pelatih yang dipecat Monaco sebelum menunjuk Henry.
Â