MU Dipermalukan Wolves, Kemampuan Ralf Rangnick Dipertanyakan

Mantan pemain sayap Inggris Perry Groves mempertanyakan apakah Ralf Rangnick memiliki keahlian untuk sukses di MU.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 04 Jan 2022, 16:45 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2022, 16:30 WIB
Ralf Rangnick - Manchester United - 4 Desember 2022
Manajer sementara Manchester United Ralf Rangnick saat meninggalkan lapangan setelah timnya menghadapi Wolverhampton Wanderers dalam lanjutan Liga Inggris di Old Trafford, Kamis (4/1/2022) dini hari WIB. MU kalah 0-1. (Paul ELLIS / AFP)

Liputan6.com, Manchester - Ralf Rangnick mengalami kekalahan pertamanya sebagai manajer sementara Manchester United. Ini setelah Setan Merah kalah 0-1 dari Wolves pada matchday ke-21 Liga Inggris di Old Trafford, Selasa (4/1/2021) dini hari WIB.

Pada lima laga sebelumnya, Rangnick membawa MU memenangi tiga laga di semua kompetisi. Sementara dua lainnya berakhir imbang.

Kekalahan Man Utd dari Wolves membuat kemampuan Rangnick sebagai juru taktik dipertanyakan. Pria asal Jerman ini dipekerjakan sebagai manajer sementara hingga akhir musim ini dan kemudian masuk ke peran konsultan.

Mantan pemain sayap Inggris Perry Groves mengatakan Ralf Rangnick bukan manajer elite. Alasannya, dia tak memenangi trofi utama selama periode sebelumnya dengan klub lain.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Komentar Perry Groves

Ralf Rangnick - Manchester United - 12 Desember
Manajer sementara Manchester United Ralf Rangnick dalam laga Liga Inggris melawan Norwich City di Stadion Carrow Road, Minggu (12/12/2021) dini hari WIB. (Daniel LEAL / AFP)

"Saya melihatnya berpikir dia bukan manajer elite. Ralf Rangnick bukan manajer elite. CV-nya dari Hannover, Schalke, Hoffenheim, dan Leipzig, mereka entitas yang sama sekali berbeda dengan Manchester United," kata Groves seperti dikutip Sportskeeda.

"Apa yang dia menangkan, piala di Schalke dan Liga Pokal bersama Stuttgart. Dia akan lebih banyak diadili dengan para pemain. Kita tahu ketika Antonio Conte pergi ke Spurs, semua pemain Spurs diadili dan mereka berjuang untuk masa depan mereka karena dia elite dan terbukti sebagai pemenang."

"Ini sebaliknya di Manchester United, kami tahu siapa Anda, kami pernah mendengar nama Anda, tetapi Anda belum memenangkan apa pun, Anda bukan manajer elite," ucap Groves menambahkan.

"Setiap interim yang datang, Jika Anda berpikir bahwa bos tidak mendapatkannya, Anda tidak akan bekerja keras untuk bos itu. Tidak bekerja seperti itu."

 


Trofi bukan fokus utama

Mason Greenwood - Manchester United
Manajer sementara MU Ralf Rangnick memainkan Mason Greenwood sebagai pemain pengganti dalam laga Liga Inggris melawan Crystal Palace di Old Trafford, 5 Desember 2021.(Paul ELLIS / AFP)

Meski kurang dalam memenangkan trofi, Groves mungkin terlalu berlebihan dalam menilai Rangnick. Sebab, juru taktik asal jerman itu dipekerjakan MU bukan untuk memenangkan trofi setelah paruh pertama musim yang buruk.

MU tengah timpang untuk saat ini. Setan Merah diharapkan menjadi tim proaktif di lapangan dan belakang layar dan tidak hanya pada bursa transfer.

Filosofi Rangnick, di sisi lain, membutuhkan waktu untuk diterapkan di lapangan. Sistemnya akan bekerja lebih baik seiring waktu.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya