Marquez Bolak-Balik Jatuh di MotoGP Mandalika 2022, Bos Repsol Honda Bakal Cecar Michelin

Marc Marquez dan Pol Espargaro sama-sama tidak mampu naik podium pada MotoGP Mandalika 2022.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 23 Mar 2022, 11:50 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2022, 12:30 WIB
Hari Kedua Sesi Latihan Bebas MotoGP Mandalika 2022
Pembalap Spanyol Marc Marquez dari tim Repsol Honda mengendarai sepeda motornya saat latihan bebas ketiga di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (19/3/2022). (AP Photo/Achmad Ibrahim)

Liputan6.com, Jakarta Bos Repsol Honda, Alberto Puig tidak habis pikir dengan hasil buruk yang diraih kedua pembalapnya, Marc Marquez dan Pol Espargaro pada MotoGP Mandalika 2022. Pada balapan tersebut, Marquez gagal tampil akibat kecelakaan pada sesi pemanasan, sementara Pol Espargaro gagal merebut podium.

Puig seperti dilansir Motosan mengaku belum memahami sepenuhnya apa yang terjadi pada balapan itu. Namun satu pihak yang bakal diajak bicara terkait hal ini adalah produsen ban MotoGP, Michelin.

"Sejujurnya, perasaan saya sangat tidak baik," kata Puig. 

Ada dua poin kekesalan yang menimpa Puig di MotoGP Mandalika 2022. Pertama adalah mengenai kecelakaan berulang yang menimpa Marquez selama balapan dan motor yang tidak berlari kencang.

Sementara poin kedua, Puig menyoroti penurunan performa sepeda motor para pembalap bila dibandingkan dengan saat pramusim. "Saat pramusim kami sangat cepat, tapi tiba-tiba Michelin mengganti ban dan motor kami juga berubah total," ujar Puig menambahkan. 

 

Tidak Berkutik

FOTO: Aksi Pembalap MotoGP Libas Lintasan Basah Pertamina Mandalika International Street Sirkuit
Pembalap Repsol Honda Team, Pol Espargaro memacu motornya di lintasan Pertamina Mandalika International Street Sirkuit, Nusa Tenggara Barat, Minggu (20/3/2022). Pembalap Red Bull KTM Factory Racing, Miguel Oliveira menempati posisi pertama MotoGP Mandalika 2022. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Seperti diketahui, para pembalap Repsol Honda tidak bisa berbuat banyak di seri kedua MotoGP yang berlangsung di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Minggu (20/3/2022). Balapan tidak bisa diikuti oleh Marc Marquez setelah terlempar dari motornya pada sesi pemanasan. 

Marc Marquez mengalami highside saat berusaia menaklukkan tikungan ketujuh. Akibat insiden ini, Marquez terpental dan sepeda motornya mengalami kerusakan parah. Setelah menjalani pemeriksaan di rumah sakit rujukan, Marquez akhirnya tidak diizinkan mengikuti balapan pada sore harinya.

Ini menjadi kali keempat Marquez terjatuh di seri MotoGP Mandalika 2022. Sebelumnya, Marquez juga mengalami hal yang sama dengan skala minor pada Free Practice dan dua kali pada kualifikasi. 

Sementara itu, Pol Espargaro yang sempat mencatatkan lap tercepat di sesi pramusim, juga tidak mampu berbuat banyak saat balapan. Dia hanya berhasil finis di posisi ke-12. Sementara podium pertama berhasil diraih pembalap KTM, Miguel Oliveira diikuti Fabio Quartararo di urutan kedua. 

 

Bicara dengan Michelin

Alberto Puig
Mantan Manajer Dani Pedrosa, Alberto Puig / Solomoto

"Kami masih belum sepenuhnya memahami apa yang terjadi dan kami harus berdiskusi mendalam dengan Michelin tentang situasi ban. Berubah dari sangat cepat sebulan lalu ke situasi yang kami alami di akhir pekan ini. Secara umum, kami tidak bisa bahagia", kata Alberto Puig menjelaskan. 

Sebelumnya, keputusan Michelin mengusung ban lawas pada MotoGP Mandalika 2022 memang sempat menuai kontra dari sejumlah pembalap, termasuk Pol Espargaro. Menurutnya, ban yang disuguhkan Michelin di MotoGP Mandalika sangat jauh berbeda dengan yang digunakan saat pramusim lalu. 

 

Ban Lawas MotoGP

Namun Michelin juga punya alasan lain. Menurut Manajer Michelin Two-Wheel Motorsport, Piero Taramasso, pihaknya memilih membawa ban dengan konstruksi serupa dengan MotoGP 2018 di Thailand demi mengantisipasi suhu panas aslap di sirkuit Mandalika, Lombok, NTB. 

Dari hasil evaluasi pada pramusim, ban depan dan belakang yang dipakai di Mandalika memiliki suhu yang sanga tinggi akibat trek yang panas, asplap baru, dan layout lintasan yang bertipikal cepat. "Jadi jelas bahwa kami harus menurunkan suhu ban sekitar 20 derajat, dan secara teknis satu-satunya solusinya, membawa ban yang kami gunakan di Austria dan Thailand pada 2018," katanya. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya