Mudik Lebaran 2022: Pemerintah Punya 80 Juta Stok Vaksin dan Booster

Pemerintah telah memberi lampu hijau untuk masyarakat melaksanakan mudik Lebaran 2022. Mereka yang ingin mudik diharuskan sudah mendapat vaksinasi lengkap dan booster.

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 24 Mar 2022, 06:46 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2022, 06:43 WIB
FOTO: Ada Larangan Mudik, Gerbang Tol Palimanan Terpantau Sepi
Petugas medis melakukan tes COVID-19 terhadap seorang pria di Gerbang Tol Palimanan, Jakarta, Jumat, (7/5/2021). Gerbang Tol Palimanan sepi karena adanya kebijakan larangan mudik Lebaran pada tanggal 6-17 Mei 2021 untuk memutus penyebaran COVID-19. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah telah memberi lampu hijau untuk masyarakat melaksanakan mudik Lebaran 2022. Mereka yang ingin mudik diharuskan sudah mendapat vaksinasi lengkap dan booster.

Diperkirakan, animo masyarakat untuk mudik 2022 cukup tinggi. Pasalnya, ritual mudik sudah absen selama dua tahun sejak pandemi covid-19 ada di Tanah Air.

Animo tinggi itu tentu berdampak kepada ketersediaan vaksin dan booster. Namun demikian, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memastikan, stok vaksin Covid-19 di Indonesia masih aman.

"Jadi masih ada 80 juta dosis vaksin yang masih bisa kita pakai untuk suntik booster, termasuk juga suntik (dosis) kedua," ungkapnya dalam konferensi pers virtual yang disiarkan melalui YouTube Kementerian Kesehatan RI, Rabu (23/3/2022).

Menurut Budi, Indonesia sudah memiliki 475 juta dosis vaksin yang diterima baik lewat membeli atau hibah. Dari jumlah itu, sudah ada 275 juta dosis yang disuntikkan kepada masyarakat.

 

Stok Cukup

Hiruk Pikuk Stasiun Pasar Senen Jelang Pelarangan Mudik Lebaran 2021
Calon penumpang kereta api jarak jauh melakukan cetak tiket mandiri di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (1/5/2021). Calon penumpang KA Jarak Jauh memilih berangkat lebih awal sebelum jatuh tempo batas pelarangan mudik lebaran 2021 pada 6 hingga 17 Mei 2021, (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Budi juga menilai stok 80 juta dosis vaksin cukup untuk empat bulan mendatang. Hal itu berdasarkan rata-rata penggunaan vaksin yang dalam sepekan hanya 5 hingga 6 juta dosis.

"Jadi kalau kondisi normal 20 jutaan satu bulan, yang kita miliki masih ada 4 bulan stok. Jadi artinya cukup untuk suntikan dosis kedua dan booster," ucap Budi.

Tak Perlu Tes PCR

Lebih lanjut, pemudik yang sudah mendapat booster dikatakan Budi tak perlu menjalani tes PCR. Mereka yang belum menerima booster namun sudah vaksinasi lengkap pun hanya perlu menunjukkan tes hasil antigen yang negatif.

"Tapi kalau yang belum booster, kalau dia baru vaksinasinya dua kali harus tes antigen," jelasnya.

Untuk Vaksinasi Pertama

Tes PCR, kata Budi, hanya akan berlaku kepada pemudik yang baru menerima vaksinasi dosis pertama. Jika masyarakat ingin melakukan vaksinasi lengkap dalam perjalanan mudik, pemerintah akan menyediakan vaksin.

"Nanti disiapkan oleh Kementerian Perhubungan tempat-tempat vaksinasi gratis di fasilitas-fasilitas angkutan umum maupun pos," katanya.

Infografis Covid-19

Infografis Aman Berpuasa Saat Pandemi Covid-19
Infografis Aman Berpuasa Saat Pandemi Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya