Lebaran 2022 Jadi Ujian Serius Indonesia Hadapi Pandemi Covid-19

Lebaran 2022 menjadi titik krusial bagi Indonesia dalam menghadapi pandemi Covid-19. Ada kemungkinan, pandemi Covid-19 berubah status menjadi endemi jika jumlah kasus saat Lebaran rendah.

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 08 Apr 2022, 10:09 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2022, 10:06 WIB
Penyemprotan Disinfektan kepada Pemudik di Terminal Kampung Rambutan
Petugas pemadam kebakaran menyemprotkan disinfektan kepada penumpang bus AKAP di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Minggu (23/5/2021). Penyemprotan rutin dilakukan kepada bus AKAP dan penumpang selama arus mudik Lebaran sebagai langkah mencegah penyebaran Covid-19. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Lebaran 2022 menjadi titik krusial bagi Indonesia dalam menghadapi pandemi Covid-19. Ada kemungkinan, pandemi Covid-19 berubah status menjadi endemi jika jumlah kasus saat Lebaran rendah.

"Jadi kenapa tadi kami sampaikan mudik ini adalah salah satu ujian kita? Karena kalau kita mau menuju posisi yang kita sebut sebagai endemi, kita harus konsisten," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Siti Nadia Tarmizi seperti dikutip Antara.

"Penularannya tetap rendah, angka positif tetap rendah, kasus juga lebih sedikit, kasus kematian juga rendah," ujarnya menambahkan.

Pemerintah memberi lampu hijau bagi masyarakat di Tanah Air untuk melaksanakan mudik Lebaran 2022. Hanya saja, tetap ada persyaratan yang harus dipatuhi yakni suntik vaksin booster.

Pemudik yang telah divaksin tiga kali bebas tes PCR dan antigen. Sementara, mereka yang baru satu kali divaksin harus tes PCR dan dua kali vaksin Covid-19 diwajibkan tes antigen.

Tes-tes tersebut berguna untuk mencegah kenaikan kasus. Seperti diketahui, kenaikan mobilitas biasanya diiringi dengan kenaikan kasus Covid-19.

"Kenapa? Karena tadi, jumlah mobilitas yang tinggi. Kenapa mobilitas yang tinggi? Karena kita tahu tadi, kecenderungan peningkatan kasus selalu terjadi pada mobilitas yang tinggi," ujar Nadia.

 

Dosis Ketiga Penting

FOTO: Antusiasme Warga Ikuti Vaksinasi Booster COVID-19 untuk Mudik Lebaran
Seorang anak menerima vaksin booster COVID-19 di Taman Pemuda Pratama, Depok, Jawa Barat, Kamis (7/4/2022). Bagi warga yang belum vaksin atau vaksin baru sekali tetap harus tes PCR. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Lebih lanjut, Nadia juga menekankan pentingnya dosis ketiga vaksin Covid-19. Pasalnya, mobilitas masyarakat akan sangat tinggi saat mudik Lebaran 2022.

"Sebenarnya kan kemarin kita sudah bebas dosis kedua full, sudah tidak perlu PCR sama antigen, karena jumlah orang yang mobilitas itu kita lihat cukup dengan proteksi dua dosis," kata Nadia.

"Tapi karena kita bayangkan 80 juta yang akan bermobilisasi, maka harus menaikkan proteksinya. Makanya vaksin penguat kami dorong kedepannya," ujarnya menambahkan.

Vaksin Aman

Di sisi lain, Nadia juga menyebut stok vaksin aman untuk Lebaran 2022. Ia menyebut vaksin itu akan siap didistribusikan ke daerah yang membutuhkan.

"Yang ingin kami pastikan bahwa dari Kementerian Kesehatan satu kita memastikan ketersediaan vaksin. Jadi kalaupun ada daerah yang mungkin sudah mulai menipis, tapi kami yakinkan bahwa kami akan segera me-refill (isi ulang) dan mendistribusikan," katanya.

Dilakukan Jauh Hari

Nadia juga mengatakan bahwa agar vaksinasi booster dilakukan jauh-jauh hari sebelum mudik.

"Jangan sampai di tengah jalan merasakan efek samping demam, mual, ya kan enggak enak banget. Padahal kita mau enjoy (menikmati) kalau mudik berkumpul dengan keluarga," ujar Nadia.

Infografis Covid-19

Infografis Vaksin Booster Jadi Syarat Mudik Lebaran 2022. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Vaksin Booster Jadi Syarat Mudik Lebaran 2022. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya