Tragedi Kanjuruhan Jadi Momentum Sepak Bola Indonesia Berbenah

Berkaca pada kejadian di laga Arema vs Persebaya, banyak pelaku sepak bola nasional yang bertekad menjadikannya sebagai titik balik dan pelajaran agar berbenah.

oleh Thomas diperbarui 06 Okt 2022, 19:00 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2022, 19:00 WIB
Potret Tragedi Kerusuhan Stadion Kanjuruhan Malang yang Tewaskan 127 Orang
Polisi dan tentara berdiri di tengah asap gas air mata saat kerusuhan pada pertandingan sepak bola antara Arema Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, 1 Oktober 2022. Ratusan orang dilaporkan meninggal dunia dalam tragedi kerusuhan tersebut. (AP Photo/Yudha Prabowo)

Liputan6.com, Jakarta- Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan suporter usai duel Arema vs Persebaya Surabaya diharapkan jadi momentum bagi industri sepak bola Indonesia berbenah ke arah yang lebih baik agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

Seperti diketahui, Tragedi Kanjuruhan terjadi 1 Oktober lalu. Kejadian bermula saat Aremania kecewa dengan kekalahan 2-3 dari Persebaya Surabaya. Beberapa suporter masuk ke lapangan sehingga di usir petugas keamanan.

Aksi segelintir oknum suporter ini memancing yang lainnya untuk ikut masuk ke lapangan. Situasi pun berubah menjadi tak terkendali sehingga gas air mata ditembakan. Gas air mata ini membuat situasi menjadi makin buruk. Banyak suporter di tribun yang sesak nafas dan panik sehingga berdesakkan saat mencoba keluar dari Stadion Kanjuruhan. Akibatnya pun fatal.

Berkaca pada kejadian di laga Arema vs Persebaya, banyak pelaku sepak bola nasional yang bertekad menjadikannya sebagai titik balik dan pelajaran agar berbenah.

Bos Persib Bandung Teddy Tjahjono menyetujui bahwa tragedi Kanjuruhan merupakan momentum untuk berbenahnya industri sepakbola.

"Ini merupakan sebuah teguran yang keras bagi seluruh stakeholder industri sepakbola Indonesia dan kami turut menyerukan agar kita semua dapat berkaca dan memperbaiki segala kekurangan agar tidak ada lagi tragedi seperti di stadion Kanjuruhan, Malang", ujar Teddy Tjahjono kepada wartawan, Rabu (5/10/2022) malam.

Terobosan Persib

Potret Tragedi Kerusuhan Stadion Kanjuruhan Malang yang Tewaskan 127 Orang
Polisi menembakkan gas air mata saat kerusuhan pada pertandingan sepak bola antara Arema Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, 1 Oktober 2022. Menurut Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, hingga saat ini terdapat kurang lebih 180 orang yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit tersebut. (AP Photo/Yudha Prabowo)

Menurut Teddy, Persib sudah melakukan beberapa langkah menghindari penonton membludak melebihi kapasitas sejak Liga 1 2022/2023 dimulai. Maung Bandung memberlakukan mekanisme sistem pertandingan secara ketat, yang meliputi sistem penjualan ticketing 100 persen secara online dengan verifikasi yang komprehensif.

Dari setiap pembelian tiket yang dilakukan, mereka wajib memiliki KTP sebagai tanda pengenal dan juga sudah melakukan vaksinasi booster.

Selain itu sebelum masuk ke area stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), PERSIB juga telah menerapkan mekanisme penukaran penanda gelang ditambah dengan pemeriksaan keamanan yang menggunakan metode 4 ring untuk memaksimalkan aspek keamanan.

Proses

Tentunya dalam proses perbaikan mekanisme sistem pertandingan ini tidak semua pihak bisa langsung menerimanya.

Namun Teddy meyakini, bahwa ini semua dapat diterapkan dengan baik dan efektif, karena ini merupakan upaya Persib untuk menciptakan iklim pertandingan yang nyaman dan aman untuk semua pihak.

"Mari kita bersama-sama bangkit dan berikan yang terbaik untuk sepakbola Indonesia. Sudah cukup rivalitas antar supporter, sudah cukup korban jiwa yang jatuh, sekarang saatnya kita melihat ke depan untuk kemajuan sepakbola Indonesia", tuturnya.

PSS

Hal senada disampaikan Direktur Utama PT Putra Sleman Sembada (PSS) Andy Wardhanaputra yang menyebut, Tragedi Kanjuruhan bisa menjadi momentum untuk perubahan kultur sepak bola di Indonesia.

Menurut Andy, kejadian tersebut bisa menjadi titik balik untuk evaluasi dunia sepak bola di Indonesia.

Evaluasi itu mulai dari manajemen pertandingan sampai mulai berubahnya rivalitas antar-suporter klub yang selama ini tumbuh subur.

"Tentunya kami dari PSS Sleman menyampaikan belasungkawa atas tragedi atau musibah di Kanjuruhan, saya rasa kita harus evaluasi bersama mudah-mudahan kedepannya kita bisa menyelenggarakan pertandingan dengan baik dan nyaman," ujar Andy Wardhanaputra.

"Terus juga, saya melihat ini sebuah momentum yang baik untukmu suporter dari berbagai daerah, yang mungkin selama ini ada rivalitas, tapi belakangan ini saya lihat ada acara-acara untuk mempersatukan, dan yang sebenarnya diinisiasi oleh mereka (suporter) sendiri," lanjutnya.

Dengan berubahnya iklim sepak bola di Indonesia yang ke arah lebih baik, Andy pun menyebut para suporter bisa berubah menjadi lebih dewasa dalam menyikapi pertandingan.

Infografis Daftar 130 Nama Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Malang. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Daftar 130 Nama Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Malang. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya