Liputan6.com, Jakarta- Direktur Operasional PT Liga Indonesia Baru atau PT LIB Sudjarno membantah melakukan pertemuan dengan Kapolres Malang guna membahas pertandingan Liga 1 antara Arema vs Persebaya Surabaya, dua pekan lalu.
Seperti diketahui sebelumnya beredar kabar yang diungkap salah satu media nasional bila Sudjarno telah melakukan pertemuan dengan Kapolres Malang saat itu, AKBP Firli Hidayat, pada tanggal 14 September 2022 di Malang.
Pertemuan tersebut diklaim membahas surat bernomor B/2151/IX/PAM.3.3/2022 yang berisikan permintaan Firli kepada panitia pelaksana (panpel) Arema FC agar memajukan jam pertandingan melawan Persebaya pada 1 Oktober 2022. Permintaannya, menggeser jam pertandingan yang awalnya pukul 20.00 WIB menjadi 15.30 WIB.
Advertisement
Pemberitaan tersebut langsung disangkal Sudjarno. Dia kemudian langsung menjelaskan fakta yang sebenarnya. Sudjarno mengaku memang telah berkunjung ke Malang dan bertemu dengan AKBP Firli Hidayat. Tetapi pertemuannya tersebut dilakukan awal September, itupun untuk membahas pertandingan Arema melawan Persib Bandung, bukan laga kontra Persebaya.
“Pertemuan kami lakukan pada hari Jumat, 2 September 2022. Bukan tanggal 14 September 2022. Pertemuan tersebut membahas pertandingan Arema versus Persib Bandung yang dilaksanakan 11 September 2022. Tidak membahas persiapan detail pertandingan Arema FC vs Persebaya,” ungkap Sudjarno dalam keterangan tertulis.
Arema vs Persib
“Memang sempat disinggung oleh Kapolres Malang bahwa ada laga Arema vs Persebaya. Saya sampaikan silahkan Kapolres mengajukan dan nanti akan dibahas dan dikoordinasikan permohonannya,” tambahnya.
Sekadar informasi, sebelum laga Arema FC versus Persib digelar, muncul surat yang isinya permohonan laga tersebut bisa dimajukan pada pukul 15.30 WIB dari yang awalnya direncanakan kick off pukul 20.30 WIB. Setelah dikoordinasikan dengan stakeholder lainnya, pertandingan yang berkesudahan 2-1 untuk kemenangan Persib itu, diubah jadwalnya menjadi dimulai pada pukul 15.30 WIB.
Advertisement
Penjelasan
“Prinsipnya pemohonan perubahan jadwal hal sering terjadi baik dari klub maupun pihak keamanan serta pihak host broadcast. Setelah dikoordinasikan dengan seluruh stake older, ada yang diakomodir dan ada yang tidak,” jelasnya.
Sudjarno juga menegaskan soal pertemuan pihaknya dengan keamanan setempat merupakan kegiatan yang biasa dia lakukan. Rutinitas itu tidak hanya dilakukan pada pertandingan yang digelar di Malang saja. Pada pertandingan-pertandingan BRI Liga 1 yang digelar di kota lain pun, dilaksanakan kegiatan yang sama.
“Rutinitas yang tujuannya untuk membangun silaturahmi yang dilaksanakan sejak tahun 2020. Di mana pihak keamanan sudah sangat banyak membantu dan telah menjadi bagian dari kelancaran kompetisi dan juga sebagai implementasi perjanjian kerjasama antara Polri dan PSSI,” tambahnya.
Tragedi
Laga Arema vs Persebaya berakhir 2-3 untuk kemenangan Bajul Ijo. Setelah pertandingan usai, malapetaka terjadi. Ratusan suporter tewas akibat berdesakan menghindari gas air mata. Petugas keamanan menembakkan gas air mata untuk membubarkan suporter yang turun ke lapangan.
Pihak kepolisian kemudian telah menetapkan enam orang tersangka Tragedi Kanjuruhan.Tiga diantaranya merupakan pejabat kepolisian. Tiga lainnya adalah Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita, ketua panpel Arema Abdul Haris dan Security Officer Suko Sutrisno.
Advertisement