Liputan6.com, Jakarta- Ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti harus terhenti perjuangannya di fase grup BWF World Tour Finals 2022 setelah pada laga terakhir Grup B yang berlangsung Jumat (9/12/2022) siang WIB menelan kekalahan lagi.
Bertanding di Nimibutr Arena, Bangkok, Apriyani/Fadia tak berdaya menghadapi pasangan China Chen Qingchen/Jia Yifan. Mereka kalah dua game langsung 16-21 dan 16-21Â dalam waktu 37 menit.
Advertisement
Apriyani/Fadia memulai pertandingan dengan kurang baik. Mereka terus dalam posisi tertinggal hingga interval pertama. Chen/Jia memimpin 11-6. Setelah interval, Chen/Jia terus melesat dan unggul hingga 14-6.
Advertisement
Pasangan Indonesia masih berusaha mengejar dan bisa menepiskan ketertinggalan menjadi 10-16. Namun Chen/Jia tak memberi ampun dan sukses mengamankan gim pertama 21-16.
Memasuki gim kedua, Apriyani/Fadia sebenarnya memulai dengan baik. Mereka mampu memimpin 5-2 dan berlanjut menjadi 8-5. Tapi Chen/Jia bangkit dan bisa memegang kendali 11-8 saat interval.
Chen/Jia terus menjauh setelah interval kedua dan bisa unggul 14-10. Akan tetapi Chen/Jia menjauh lagi menyentuh 20-12. Apriyani/Fadia tak mau menyerah begitu saja dan bisa menambah empat poin. Sayangnya jarak yang sudah terlalu jauh membuat Chen/Jia akhirnya bisa menyudahi perlawanan dengan 21-16.
Gregoria
Kekalahan dari Chen/Jia membuat Apriyani/Fadia tidak bisa lanjut ke babak selanjutnya. Mereka kalah dua kali di fase grup dan cuma menang satu kali.
Nasib serupa juga menimpa tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung yang takluk saat melawan wakil Jepang Akane Yamaguchi. Gregoria kalah rubber gim 15-21 21-13 18-21.
Kekalahan ini membuat rekor pertemuan Gregoria dengan Akane menjadi 3-10. Akane sebenarnya harus bekerja ekstra keras untuk menghentikan Gregoria di laga kali ini. Pertandingan berlangsung alot memakan waktu satu jam satu menit.
Advertisement
Sengit
Di gim pertama, Gregoria sempat tertinggal 9-10. Namun dia mampu bangkit dan berbalik unggul 11-10 saat interval pertama. Sayangnya usai rehat, Akane tancap gas dan bisa merebut lima poin beruntun. Akane terus melesat dan merebut gim pertama 21-15.
Pada gim kedua, Gregoria bangkit. Gregoria langsung memimpin 5-2. Kemudian Gregoria menjauh 15-8. Skor sempat menipis 16-11, tapi Gregoria dengan baik bisa memaksakan rubber gim usai menang 21-13.
Di gim penentuan, Gregoria memulai dengan lamban. Akane bisa unggul 10-6 sebelum menjauh 11-7 saat interval ketiga.
Gregoria mati-matian berusaha mengejar. Sayangnya Gregoria mengalami masalah pada kakinya sehingga laga sempat dihentikan saat Akane unggul 17-12. Meski bisa melanjutkan pertandingan, Gregoria akhirnya menyerah 18-21.
Â