Liputan6.com, Jakarta - Erik ten Hag membela perannya dalam kebijakan perekrutan Manchester United, dengan menyatakan bahwa dia tidak meminta klub untuk secara khusus menargetkan pemain yang pernah bekerja dengannya di masa lalu.
Minggu ini, dua mantan pemain Ajax era Ten Hag yaitu Matthijs de Ligt dan Noussair Mazraoui bergabung dari Bayern Munchen di Old Trafford.
Baca Juga
Kehadiran mereka menambah panjang daftar pemain yang pernah bekerja bersama sang manajer. Sebelumnya United juga merekrut Antony, Andre Onana, dan Lisandro Martinez.
Advertisement
Dengan rekor tersebut, banyak yang menuding Ten Hag hanya mau menangani mantan anak asuh. Namun, pelatih asal Belanda itu menegaskan bahwa dia bukan satu-satunya yang memilih target transfer Setan Merah. Tim rekrutmen klub juga bertanggung jawab atas setiap kesepakatan.
"Pertama-tama, ini adalah keputusan klub, tidak ada satu pun yang merupakan keputusan saya sendiri. Itu selalu didukung atau bahkan dibahas para direktur klub," katanya.
Sorotan Kinerja De Ligt
Setelah menjalani periode yang tidak memuaskan di Juventus dan Bayern Munchen, De Ligt pindah ke United dengan biaya awal 38,5 juta poundsterling. Selain itu, ia menghadapi kesulitan untuk menembus tim utama Belanda di Euro 2024. Tapi, Ten Hag menyatakan bahwa ia masih merupakan salah satu bek tengah terbaik di dunia.
"Matthijs berusia 25 tahun pada minggu ini dan dia telah bermain hampir 375 kali untuk Ajax, Juventus, dan Bayern Munich. Itu luar biasa. Saat ini ia sedang memasuki masa-masa terbaiknya. Ia tidak hanya berbakat sebagai pemain sepak bola, tetapi ia juga memiliki kepribadian dan sifat yang luar biasa. Saya senang dia ada di sini,” tandasnya.
Advertisement
Ten Hag Percaya Skuad Manchester United
Kehadiran De Ligt dan Mazraoui melengkapi skuad MU. Ten Hag pun puas dengan komposisi yang dimilikinya saat ini.
"Yang bisa saya katakan adalah ada semangat yang bagus di sini. Kami merasa kami memiliki pemain yang bagus dan skuad yang kuat. Itu memperkuat keyakinan dan itu penting dalam sepak bola papan atas. Saya merasa telah membangun tim yang bagus, bahkan ketika hasil di lapangan tidak sesuai dengan harapan Anda,” pungkasnya