Liputan6.com, Jakarta - Manchester United dilaporkan telah mengadakan pembicaraan untuk melakukan perpanjangan kontrak baru dengan pemain muda potensial Kobbie Mainoo. Manuver ini ditempuh setelah sang pemain sempat digoda Chelsea pada bulan Januari lalu.
The Reds Devils sedang mengalami masa-masa yang sulit, baik di dalam lapangan maupun di luar lapangan. Kini Manchester United harus berada di posisi ke-14 di Liga Inggris dengan hanya mengumpulkan 33 poin.
Advertisement
Baca Juga
Tetapi ada beberapa percikan harapan bagi para penggemar dengan lahirnya bintang-bintang muda seperti Chido Obi-Martin yang dapat membantu klub bangkit di masa depan.
Advertisement
Mainoo juga dipandang dengan sudut pandang yang sama, ketika Manchester United harus kekurangan pemain lini tengah. DIa hadir sebagai pembeda setelah mencuat pada 2023/2024 dan mengukuhkan posisinya sebagai pemain utama dalam starting lineup.
Di tengah minat Chelsea terhadap pemain berusia 19 tahun tersebut, Manchester United ternyata sudah melakukan pembicaraan mengenai perpanjangan kontrak untuk Mainoo. Sang pemain dilaporkan menginginkan kenaikan gaji menjadi 180 ribu poundsterling per pekanditambah dengan bonus.
Akankah Manchester United Mengabulkan Permintaan Mainoo?
Pemain berkebangsaan Inggris tersebut masih memiliki kontrak dua tahun dan memiliki opsi perpanjangan 12 bulan dengan The Reds Devils. Ada pendapat bahwa waktu terbaik bagi MU untuk melepasnya adalah musim panas mendatang selagi memiliki nilai jual tinggi.
Manchester United berada di tengah krisis keuangan dan menjual Mainoo akan membantu meredakan kekhawatiran secara signifikan. Pasalnya, uang yang diperoleh dari penjualan pemain muda tersebut dihitung sebagai laba murni. Apalagi tuntutan kenaikan gaji untuk sang gelandang juga tinggi.
Namun, akan menjadi sulit bagi manajemen MU untuk menyetujui kepergian salah satu pemain paling berbakat di klub, apalagi melepasnya ke rival seperti Chelsea.
Advertisement
Masa Depan Mainoo di Manchester United
Mainoo musim ini sedang berada di ruang perawatan karena cedera betis. Ketidakhadirannya di lini tengah terlihat jelas karena dia adalah salah satu dari sedikit pemain yang mampu memberi energi bagi MU.
Amorim kerap memilih Mainoo dan Manuel Ugarte sebagai double pivot. Meski Ugarte memiliki tingkat duel yang mengesankan dan Mainoo unggul dalam menjaga bola di bawah tekanan, keduanya bukanlah pengalir bola yang kuat dan baik, dan itu bisa menjadi masalah untuk Manchester United.
Mungkin Amorim akan mampu mendapatkan hasil yang maksimal dari remaja tersebut jika ia merekrut gelandang lain yang dapat membebaskannya dari tanggung jawab menguasai bola.
