Liputan6.com, Jakarta - Awal November ini lebih dari 100 pemeriksa fakta hadir di Menlo Park, California untuk menghadiri Fact-Checking Partner Summit Facebook. Tim cek fakta dari Indonesia termasuk salah satu negara di dunia yang hadir.
Dalam acara tersebut, third-party fact-checking partner atau mitra pengecekan pihak ketiga dikumpulkan dan bertukar pengalaman dan diupayakan mendapat solusi terbaik.
Baca Juga
Dalam acara berkumpulnya para pemeriksa fakta dari berbagai benua, sejumlah di antaranya berkesempatan untuk berbagi studi kasus untuk menghilangkan prasangka dari informasi tertentu di negara mereka.
Advertisement
Mitra dari Brasil, India, Kenya, Spanyol, Israel, dan Amerika Serikat memberikan contoh-contoh cek fakta yang mereka lakukan.
Pemeriksa fakta dari Israel dan Amerika Serikat menunjukkan contoh-contoh cek fakta yang tidak diterbitkan dengan peringkat - atau tidak diterbitkan sama sekali, bahkan setelah ruang redaksi melakukan pelaporan yang sangat mendalam.
Itu menjadi bukti bahwa masyarakat di luar negeri sekalipun ternyata juga rentan hoaks. Dan tim cek fakta dari banyak negara di luar Indonesia sering kewalahan menganalisa berita-berita hoaks tersebut.
Seperti apa sih para pengecek fakta di dunia bekerja? Simak dalam podcast berikut ini:
PODCAST: Tak Hanya di Indonesia, Hoax juga Mendunia
Dengarkan cerita saat bertemu para pengecek fakta dunia selengkapnya dalam podcast Liputan6 di bawah ini:
Advertisement