Simak Dampak Informasi Hoaks bagi Kehidupan Anda

Informasi hoaks akan menimbulkan banyak dampak jika penerimanya tidak jeli menelaah dan langsung mempercayainya.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 22 Feb 2020, 11:59 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2020, 11:59 WIB
Banner hoaks
Banner hoaks

Liputan6.com, Jakarta - Informasi hoaks yang berseliweran di sosial media dan jejaring sosial akan membawa berbagai dampak, dari buang waktu hingga kepanikan jika kabar tidak benar tersebut langsung dipercaya tanpa ditelaah dengan baik dan terus disebarkan. 

Cek Fakta Liputan6.com pun telah merangkum sejumlah dampak negatif dari informasi hoaks, sebagai berikut:

1. Buang-buang Waktu dan Uang

Menurut perhitungan pada situs cmsconnect.com, membaca kabar hoaks dapat menimbulkan kerugian yang tidak sedikit bagi individu atau kantor tempat Anda bekerja. Hal ini terjadi berkat produktivitas yang menurun akibat efek mengejutkan dari kabar hoaks.

Bagi perusahaan, kerugian yang biasa dikeluarkan minimal mencapai Rp 10 juta per tahun. Sementara individu bisa mencapai Rp 200 ribu per tahun. Semua ini bisa terjadi bila setiap pekerja menghabiskan waktu 10 detik per hari untuk membaca email atau pesan hoaks.

2. Pengalihan Isu

Di dunia maya, khususnya bagi para penjahat siber, hoaks dapat digunakan untuk memuluskan aksi ilegal mereka. Penjahat siber diketahui sering menyebar hoaks soal adanya kerentanan sistem di sebuah layanan internet, misalnya Google Gmail.

Nah, di dalam pesan hoaks tadi, peretas bisa saja menyertakan tautan tertentu yang disarankan untuk diklik agar terhindar dari kerentanan sistem Gmail tadi. Padahal, tautan tadi justru berisi virus yang bisa membajak Gmail Anda. 

3. Penipuan Publik

[Bintang] Penipuan
Ilustrasi Penipuan | Sumber Foto: gobankingrates.com

Selain kehebohan, ada jenis hoaks yang dibuat untuk mencari simpati dan uang. Di Indonesia sendiri, kabar hoaks yang banyak menipu publik beberapa waktu lalu adalah pesan pembukaan pendaftaran CPNS nasional yang dikirim lewat WhatsApp. Setelah ramai tersebar, barulah pemerintah mengklarifikasi bila pihaknya belum akan membuka pendaftaran CPNS.

4. Pemicu Kepanikan Publik

Berita bencana alam atau kejadian pada suatu transportasi kerap dijadikan bahan untuk menyebarkan kabar hoaks. Hal ini merupakan salah satu tujuan hoaks yang paling banyak diminati oleh oknum pembuat kabar hoaks, memicu terjadinya kepanikan publik. Untuk menghentikan kepanikan, biasanya media massa atau media online harus membantu masyarakat dan mengklarifikasi bila kabar-kabar tadi hanya hoaks.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya