Fakta Kesehatan: Pemerintah Siapkan Logistik dan SDM untuk Vaksinasi Covid-19

Satgas Penanganan Covid-19 juga terus meminta pemerintah daerah untuk terus meningkatkan upaya testing-nya (pemeriksaan).

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 02 Nov 2020, 09:25 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2020, 18:30 WIB
Wiku Adisasmito
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito minta masyarakat bersabar dan cermat memilah informasi perkembangan COVID-19 saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (22/10/2020). (Tim Komunikasi Satgas COVID-19)

Liputan6.com, Jakarta - Satgas Penanganan Covid-19 memastikan pemerintah sudah memikirkan berbagai aspek untuk melaksanakan vaksinasi virus corona covid-19 di Indonesia. Persiapan itu mulai dari logistik hingga sumber daya manusia (SDM).

Melansir artikel dari situs satgas covid-19, sesuai dari data Kementerian Kesehatan, persiapan prosedur untuk menjaga suhu vaksin atau cold chain sudah berjalan dengan baik. Cold chain sendiri bertujuan untuk menjaga kualitas maupun efektivitasnya.

"Saat ini rata-rata kesiapan cold chain yang berfungsi di Indonesia mencapai 97 persen," ujar Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.

Tidak hanya itu, dari sisi SDM terdiri dari dokter umum, dokter spesialis, perawat dan bidan sudah dipersiapkan. Dari data Kementerian Kesehatana, Wiku menyebut jumlah SDM itu yang dipersiapkan sudah ada sebanyak 739.722 orang. Serta vaksinator di Puskesmas dan rumah sakit sebanyak 23.145 orang. Atau secara rasio sebesar 1 : 20 di seluruh Indonesia. 

"Kami percaya bahwa vaksinasi yang sukses adalah aman dan efektif secara medis serta diikuti persiapan penyelenggaraan yang matang. Untuk itu kami harapkan masyarakat bersabar menanti proses vaksinasi dan tetap mematuhi protokol 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan)," kata Wiku. 

Wiku menegaskan saat ini kandidat vaksin-vaksin yang ada, sedang dalam tahap uji klinis fase 3. Untuk memastikan keamanan, efek samping dan rentang dosis aman yang akan digunakan untuk manusia.

"Pemerintah masih menunggu hasil uji klinis fase 3, serta transfer dokumen Badan POM (Pengawas Obat dan Makanan) untuk dianalisa," tegas Wiku.

Karenanya pemerintah menekankan upaya pengembangan vaksin dilakukan secara hati-hati dan berpedoman pada standar kesehatan. Setelah lulus uji standar kesehatan, maka Badan POM akan mengeluarkan emergency use of authorization atau izin untuk dapat digunakan. Selain itu, Satgas Penanganan Covid-19 juga terus meminta pemerintah daerah untuk terus meningkatkan upaya testing-nya (pemeriksaan).

Masyarakat juga dihimbau untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat apabila mengalami gejala Covid-19.  Testing juga harus dilakukan bagi masyarakat yang melakukan perjalanan. Dan testing juga menjadi prasyarat sebelum melakukan perjalanan menggunakan moda transportasi tertentu sesuai kebijakan Menteri Perhubungan.

 Dalam menangani pandemi ini, Wiku menambahkan, bahwa keberhasilannya bergantung kepada seluruh elemen masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan senantiasa menerapkan 3M. "Semakin disiplin masyarakat patuh, maka semakin efektif penanganan pandemi Covid-19," pesan Wiku. 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Tentang Cek Fakta

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya