Satgas: Vaksin Covid-19 Sebabkan Kematian dalam Dua Tahun adalah Hoaks

Vaksin virus yang digunakan dalam vaksinasi Covid-19 adalah virus yang sudah dimatikan

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Agu 2021, 00:42 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2021, 13:00 WIB
banner Hoax
banner Hoax (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito menyebut informasi yang menyebut vaksin Covid-19 bisa menyebabkan kematian dalam dua tahun adalah hoaks . Informasi itu juga mengatakan vaksin bisa memicu munculnya varian baru Covid-19 .

Hal ini dikatakan Wiku saat menyampaikan laporan pengembangan penanganan Covid-19 yang dipantau secara virtual dari platform YouTube BNPB di Jakarta, Selasa (3/8/2021).

“Terkait dengan pernyataan Luc Montagnier yang menyatakan semua orang yang divaksinasi akan mati dalam dua tahun adalah tidak benar. Kutipan itu secara keliru dikaitkan dalam meme berita palsu yang telah beredar secara luas,” ujarnya, seperti dikutip Antara.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan, vaksinasi tidak bisa menyebarkan virus corona yang kemudian bermutasi menjadi sebuah varian baru. Mutasi terjadi ketika virus memperbanyak diri pada inang hidup.

Sementara, vaksin virus yang digunakan dalam vaksinasi Covid-19 adalah virus yang sudah dimatikan dan sudah dirancang sedemikian rupa sehingga tidak mampu memperbanyak diri dalam tubuh.

 

Bijak Memilih Informasi

Banyaknya hoaks yang merebak terkait covid-19, Wiku meminta masyarakat bisa selektif dan bijak dalam memilih informasi yang beredar.

“Penting untuk diketahui bahwa hoaks dapat mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap upaya penanganan pandemi yang dilakukan pemerintah dan masyarakat secara bersama-sama," ujarnya.

Selain itu, masyarakat juga harus tetap mematuhi protokol kesehatan 3M ( Memakai masker, Menjaga jarak, dan Mencuci Tangan), 3T (Testing, Tracing, dan Treatment), serta melakukan vaksinasi.

(MG/Geiska Vatikan Isdy)

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya