Kemenkes Sebut Hoaks Pengaruhi Cakupan Vaksinasi Covid-19 pada Lansia

Keterbatasan wawasan seputar informasi komorbid membuat para lansia mudah terpengaruh hoaks tentang vaksin Covid-19.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 18 Sep 2021, 09:11 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2021, 08:00 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, cakupan vaksinasi pada kelompok sasaran lanjut usia (lansia) di Indonesia masih lambat. Menurut Nadia, hal ini dipengaruhi oleh keterbatasan wawasan lansia seputar penyakit penyerta atau komorbid.

"Masih banyak lansia takut divaksin, rata-ratanya salah pemahaman tentang komorbid yang tidak boleh divaksin," kata Nadia dikutip dari Antara, Jumat (17/9/2021). 

Nadia menambahkan, keterbatasan wawasan lansia seputar informasi komorbid membuat mereka cenderung mudah terpengaruh oleh berbagai informasi bohong atau hoaks. Hasilnya, mereka urung ikut serta dalam program vaksinasi Covid-19.

"Mereka jadi enggan divaksin karena termakan hoaks atau informasi yang salah dan menjadi keyakinan," ucap Nadia.

Salah satunya berkaitan dengan keraguan lansia terhadap kehalalan produk vaksin. "Mereka ragu pada halal dan haram, takut efek samping," katanya.

Nadia memastikan bahwa seluruh vaksin Covid-19 yang saat ini beredar di Indonesia telah dijamin keamanannya bagi masyarakat dan vaksin terbaik saat ini adalah yang tersedia di Tanah Air.

Dilansir berdasarkan dashboard vaksin Kementerian Kesehatan RI, Jumat siang, capaian vaksinasi Covid-19 untuk target sasaran 21.553.118 jiwa lansia mencapai 27,05 persen atau setara 5,8 juta jiwa lebih untuk dosis pertama. Dosis kedua telah diterima 19,07 persen atau 4,1 juta jiwa lebih.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya