Pemkot Solok Terus Antisipasi Penyebaran Hoaks Vaksin COVID-19

Pemkot Solok akan terus mengantisipasi dan klarifikasi hoaks vaksin COVID-19 yang beredar di masyarakat.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 28 Des 2021, 11:00 WIB
Diterbitkan 28 Des 2021, 11:00 WIB
Ilustrasi Covid-19, virus corona
Ilustrasi Covid-19, virus corona. Kredit: Miroslava Chrienova via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Kesehatan Kota Solok Elvi Rosanti, tak menampik masih banyak informasi palsu atau hoaks terkait vaksinasi COVID-19

Elvi menyebut, pihaknya terus melakukan antisipasi dan klarifikasi terhadap hoaks vaksin COVID-19 yang beredar di masyarakat.

"Tentu hal ini yang harus diantisipasi bersama. Hoaks harus diklarifikasi dan akses masyarakat ke lokasi vaksinasi harus dipermudah lagi, terutama untuk lansia," kata Elvi dilansir dari Antara, Senin (27/12/2021).

Elvi menyebutkan,saat ini Solok termasuk peringkat keempat di Provinsi Sumbar dengan vaksinasi dosis pertama 83,98 persen dan 53,52 persen vaksinasi dosis kedua.

"Vaksin kedua masih rendah karena ada masyarakat yang baru vaksin pertama, sehingga harus menunggu selama 28 hari," ujar dia.

Di sisi lain, Pemerintah Kota Solok, terus mengupayakan pencapaian target vaksinasi untuk mewujudkan kekebalan kelompok serta melindungi masyarakat dari penyebaran COVID-19. Wali Kota Solok, Zul Elfian Umar mengatakan, saat ini keselamatan dan kesehatan masyarakat merupakan prioritas utama. 

"Kepedulian kita bersama harus selalu diutamakan. Kita tidak boleh main-main dalam menyukseskan program vaksinasi ini," ucap Zul Elfian.

Ia mengapresiasi, penanganan pandemi dari bebagai pihak sehingga keadaan COVID-19 di Kota Solok cukup membaik dari sebelumnya.

"Kendati demikian, sesuai arahan Presiden RI, kita tidak boleh abai dan lalai karena sewaktu-waktu pandemi ini bisa saja terjadi lagi apalagi daerah-daerah di Eropa saat ini sedang kalang kabut menghadapi gelombang varian baru, berupa Omicron," kata dia.

Ia juga meminta, warga untuk tidak mengadakan kegiatan yang berpotensi kerumunan massa pada tahun baru mendatang karena riskan terjadi penularan virus corona.

"Kepada camat dan lurah, agar memberitahukan kepada RT, RW, LPMK, serta pemuda untuk meniadakan seluruh macam kegiatan keramaian dengan batas sampai pukul 23.00 WIB," ujar dia.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya