Media Massa di Nigeria Terus Berupaya Melawan Hoaks

Jurnalis diminta lebih mendidik dan menjelaskan status berita palsu dan ujaran kebencian agar warga lebih cerdas menggunakan media sosial.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 05 Jan 2022, 09:00 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2022, 09:00 WIB
Ilustrasi Media Massa, Surat Kabar, Medai.
Ilustrasi Media Massa, Surat Kabar, Medai. Kredit: Michael Gaida via Pixabay

 

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Nasional Persatuan Jurnalis Nigeria (NUJ), Chris Isiguzo mendesak, seluruh media massa untuk membantu masyarakat dalam menangani berita palsu atau hoaks dan ujaran kebencian di Nigeria.

Dia juga menuntut, praktisi untuk memeriksa kepalsuan dan distorsi seputar vaksin COVID-19 melalui literasi media kepada seluruh warga.

Isiguzo menekankan bahwa jurnalis untuk lebih mendidik dan menjelaskan status berita palsu dan ujaran kebencian agar warga lebih cerdas menggunakan media sosial.

"Mengatasi sinisme semacam itu menjelang pemilihan nasional 2023 di negara ini akan meningkatkan partisipasi demokratis warga negara. Kami berharap tahun ini akan membawa kabar baik bagi para profesional media dan industri," kata Isiguzo dikutip dari guardian.ng, Selasa (4/1/2021).

Isiguzo menyebut, pandemi COVID-19 berpengaruh terhadap ekonomi di Nigeria. Tak hanya itu, serangan hoaks dan disinformasi juga membuat masyarakat tak peduli dengan kesehatan. 

"Kami telah menyaksikan begitu banyak kepalsuan dan distorsi tentang vaksin COVID 19, yang telah menelan begitu banyak nyawa di seluruh dunia," ucap Isiguzo.

Karena itu, ia meminta, kerja sama yang lebih baik dari semua lapisan masyarakat, baik pemerintahan maupun media massa untuk mengatasi infodemi.

"Area lain yang menjadi perhatian adalah masalah kesejahteraan profesional media. Kami percaya dan bersikeras bahwa peningkatan gaji dan hak orang lain, yang bekerja di media, akan berdampak positif pada demokrasi kita," tutur Isiguzo.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya