Ragam Hoaks Seputar WHO, Simak Faktanya

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjadi salah satu organisasi yang kerap dicatut namanya oleh para pembuat hoaks selama pandemi covid-19.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 31 Mar 2022, 07:00 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2022, 07:00 WIB
Ilustrasi Hoax
Ilustrasi hoaks seputar WHO. (Liputan6.com/Rita Ayuningtyas)

Liputan6.com, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjadi salah satu organisasi yang kerap dicatut namanya oleh para pembuat hoaks selama pandemi covid-19. Hoaks itu menyebar melalui media sosial maupun aplikasi percakapan.

Lalu apa saja hoaks seputar WHO? Berikut beberapa di antaranya:

1. Cek Fakta: Tidak Benar WHO Tak Pernah Sarankan Pakai Masker

Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi WHO tidak pernah menyarankan memakai masker. Kabar tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 24 Februari 2022.

Unggahan informasi WHO tidak pernah menyarankan memakai masker menampilkan potongan video Nyka Alexander WHO Communications dalam video tersebut terdapat tulisan terjemahan sebagai berikut.

"Salah satunya adalah kami sering ditanya kenapa kami tidak memakai masker?

Orang-orang mengira bahwa harus ada masker yang dikenakan setiap saat.

Mungkin ini negara Anda yang menganjurkan Anda.

Tapi dalam hal pedoman WHO, selama Anda bisa tetap berjarak satu meter.

Di mana kita tetap jaga jarak kita satu meter atau lebih

Maka anda tidak perlu memakai masker."

Dalam unggahan tersebut juga terdapat tangkapan layar artikel berkudul

"Negara Lain Longgarkan Prokes Luhut: Kita Tak Usah Latah!Tolak 'Lepas Masker'"

Unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"WHO tidak pernah menyarankan Anda memakai masker, mungkin negara Anda (LBP) yang menganjurkannya😂😂Nyka Alexander - WHO Communications"

Benarkah WHO tidak pernah menyarankan memakai masker? Simak dalam artikel berikut ini...

2. Cek Fakta: Tidak Benar Dirjen WHO Akui Beberapa Negara Gunakan Vaksin Booster untuk Membunuh Anak-Anak

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengakui beberapa negara gunakan vaksin booster untuk membunuh anak-anak. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 2 Januari 2022.

Unggahan klaim Direktur Jenderal WHO mengakui beberapa negara gunakan vaksin booster untuk membunuh anak-anak berupa video Tedros Adhanom Ghebreyesus yang sedang memberikan keterangan dengan durasi 53 detik.

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"Tedr os slips up and ad mits some countries using boo ster sho ts to ki ll chil dren 💥💥💥💥

Tedros tergelincir dan mengakui beberapa negara menggunakan temba kan bo os ter untuk mem bu n uh anak-anak.

Credit to HATS TRUTH 🎩

Please check

https://www.who.int/.../who-director-general-s-opening...#

27:20 of the audio version right from the WHO website. He said it. 👍🏼"

Benarkah klaim Direktur Jenderal WHO mengakui beberapa negara gunakan vaksin booster untuk membunuh anak-anak? Simak dalam artikel berikut ini...

3. Cek Fakta: Tidak Benar WHO Sudah Mendeteksi COVID-19 Varian Omicron Sejak November 2020

Kabar tentang Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mendeteksi virus corona COVID-19 varian Omicron sejak November 2020 beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 29 Desember 2020.

Akun Facebook tersebut mengunggah gambar tangkapan layar dari situs WHO. Gambar tersebut berisi tabel data varian COVID-19 yang telah dideteksi WHO. Tertulis juga Omicron telah terdeteksi pada November 2020 di beberapa negara.

"Kebenaran Selalu Menemukan Jalannya Sendiri.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebenarnya telah menyatakan keberadaan Varian Omicron pada November 2020, dan banyak negara yang menyatakan bahwa varian itu adalah mutasi ringan saja. Tetapi anehnya sekarang hal yang sama diklaim sebagai sesuatu yang baru muncul dan sangat menular.

Jadi, anda bisa saja membohongi satu orang pada satu waktu. Tapi mustahil anda bisa membohongi semua orang di sepanjang waktu.

Kebohongan ibarat bangkai, jika tidak ketemu baunya pasti esok ketemu tulangnya," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah beberapa kali direspons dan mendapat 2 komentar dari warganet.

Benarkah WHO telah mendeteksi virus corona COVID-19 varian Omicron sejak November 2020? Simak dalam artikel berikut ini...

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya