Cek Fakta: Tidak Benar dalam Video Ini 500 TKA China Sedang Membangun PLTU Morowali

Penelusuran klaim video 500 TKA China sedang membangun PLTU Morowali

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 06 Jun 2022, 08:22 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2022, 17:00 WIB
Penelusuran klaim video 500 TKA China sedang membangun PLTU Morowali
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video 500 TKA China sedang membangun PLTU Morowali

Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video 500 TKA China sedang membangun PLTU Morowali. Informasi tersebut diberedar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.

Klaim video 500 TKA China sedang membangun PLTU Morowali menampilkan pembangunan infrastruktur di antara dua bukit, kemudian juga terlihat kendaraan yang mengangkut bahan material.

Kemudian video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"VIDEO di atas👆adl sebuah pekerjaan pertaruhan nyawa. Inilah kurang lebih sebagian dari pekerjaan pembangunan PLTU Morowali yang dikerjakan sekitar 500 TKA China..... sudah ditawarkan kepada pekerja lokal tetapi ga ada yang sanggup dan mau ... Jadi mohon tidak menghakimi dan langsung menyalahkan pemerintah tanpa paham akar masalah. Anda mau bertaruh nyawa dan adrenalin tinggi, toh dulu dibuka kesempatan kepada warga lokal namun tidak berani, nah apa harus dipaksa? Ada g ak KADRUN yg brani dan BISA bekerja seperti itu? Lihat video itu sampai tuntas baru paham."

Benarkah klaim video 500 TKA China sedang membangun PLTU Morowali? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

 

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video 500 TKA China sedang membangun PLTU Morowali, sebelumnya Cek Fakta Liputan6.com telah menelusuri video yang identik dengan klaim dalam artikel berjudul "Cek Fakta: Tidak Benar Ini Video Pengerjaan PLTU Morowali yang Dilakukan TKA China" yang dimuat situs Liputan6.com.

 Penelusuran dilakukan dengan menggunakan Google Image.

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video pengerjaan PLTU Morowali oleh TKA China

Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "さすが中国、スケールが違う!峡谷での橋建設がスリル満点" dimuat situs videoclip.club, pada 9 Juli 2020.

Situs videoclip.club menyebutkan, pembangunan jembatan di jurang Cina telah menjadi topik hangat di Internet. Ini adalah jembatan yang membentang di ngarai yang melintasi provinsi Sichuan, Yunnan, dan Kishu, dan berada lebih dari 150 meter di atas permukaan air.

Dalam artikel tersebut, terdapat tautan YouTube. Namun, tidak bisa memutar video.

Penelusuran dilanjutkan menggunakan Google Search, dengan menjadikan keterangan daris situs videoclip.club "150 meter bridge construction work" sebagai kata kunci pencarian.

Penelusuran mengarah pada akun Youtube milik stasiun televisi China, CGTN, berjudul "Chinese workers build bridge 150 meters above a canyon" diunggah, pada 14 Mei 2019.

Video yang diunggah akun Youtube CGTN identik dengan klaim video pengerjaan PLTU Morowali oleh TKA China pada bagian awal dan akhir.

 

 

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video pengerjaan PLTU Morowali oleh TKA China

 

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"Para pekerja terlihat membangun jembatan di atas ngarai setinggi 150 meter di barat daya China. Setelah selesai, jembatan itu akan menghubungkan provinsi Yunnan dan Sichuan, meningkatkan sistem transportasi lokal".

Penelusuran dilanjutkan dengan menangkap layar video saat kendaraan mengangkut material infastruktur menggunakan YAndex.

 

 

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video pengerjaan PLTU Morowali oleh TKA China

 

Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Гигант шамол генераторлари парракларини ташиш жараёни тасвирга туширилди" atau "Proses pengangkutan sayap generator angin raksasa" yang di muat situs m.kun.uz, pada 1 September 2016.

Artikel situs m.kun.uz memuat video kendaraan yang mengangkut barang yang identik dengan klaim video pengerjaan PLTU Morowali oleh TKA China.

 

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video pengerjaan PLTU Morowali oleh TKA China

 

Situs m.kun.uz menyebutkan, para ahli dari China International Marine Containers telah merilis video yang menunjukkan bagaimana bilah generator angin raksasa diangkut ke daerah pegunungan. Beberapa truk yang dirancang khusus membawa sayap sepanjang 35 meter saat memutar.

Video itu diposting di saluran YouTube perusahaan, video itu menggambarkan turbin angin 1,5 Mega Watt (MW)  milik General Electric. Komponennya diangkut secara teratur dengan kontainer di pegunungan Provinsi Yunnan Cina selatan. Energi angin adalah salah satu industri yang tumbuh paling cepat di banyak negara. Hampir setengah dari pembangkit listrik baru yang dibangun di Amerika Serikat pada tahun 2015 menggunakan tenaga angin. Efisiensi mereka telah mencapai titik tertinggi dalam sejarah.

Penelusuran dilanjutkan dengan menangkap layar video pada cuplikan benda putih yang sedang diangkat menggunakan Google Image.

 

 

 

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video pengerjaan PLTU Morowali oleh TKA China

 

Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "[SALAH] Video “sebagian pekerjaan pembangunan PLTU Morowali”  yang dimuat situs turnbackhoax.id, pada 17 Mei 2020.

Situs turnbackhoax.id menyebutkan, material pada alat tersebut merupakan rotor generator pada pembangkit listrik tenaga angin bukan PLTU.

 

 

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video pengerjaan PLTU Morowali oleh TKA China

 

Sumber:

https://www.youtube.com/watch?v=ngeOGH5_khc

https://m.kun.uz/news/2016/09/01/gigant-samol-generatorlari-parraklarini-tasis-zaraeni-tasvirga-tusirildi

Kesimpulan

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com klaim video 500 TKA China sedang membangun PLTU Morowali tidak benar.

Video tidak menampilkan pengerjaan PLTU Morowali. Sebagian video menampilkan pengerjaan proyek jembatan yang membentang di ngarai yang melintasi provinsi Sichuan, Yunnan, dan Kishu. Video lainnya menampilkan proses pembangunan pembangkit listrik energi angin atau Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB).

 

Banner Cek Fakta: Salah
Banner Cek Fakta: Salah (Liputan6.com/Triyasni)

Kesimpulan

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya