Studi Ungkap Lebih dari 225 Ribu Hoaks Terkait Covid-19 Beredar di Twitter pada Setahun Pandemi

Lebih dari 225 ribu unggahan dengan tagar scamdemic dan plandemic yang mengarah pada hoaks beredar di Twitter pada tahun pertama pandemi covid-19.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 09 Agu 2022, 10:28 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2022, 18:00 WIB
Ilustrasi virus corona, COVID-19, Long COVID
Ilustrasi virus corona, COVID-19, Long COVID. (Photo by kjpargeter on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Lebih dari 225 ribu unggahan dengan tagar scamdemic dan plandemic yang mengarah pada hoaks beredar di Twitter pada tahun pertama pandemi covid-19. Hal ini diungkap dari studi yang dilakukan oleh UT Southwestern yang diunggah di Plos One.

Para peneliti menggunakan alat bernama Twint untuk mengumpulkan Tweet berbahasa Inggris yang memakai tagar scamdemic dan plandemic. Hasilnya setelah menghilangkan retweet, balasan dan kicauan duplikat ditemukan ada 40.081 penguna yang mentweet 227.067 kali menggunakan dua tagar tersebut.

Sementara Twitter hanya mampu memblokir seperlima dari pengguna yang terkait dengan kicauan dengan tagar tersebut. Sedangkan 80 persen lainnya dibiarkan memposting dan mengulangi misinformasi dan disinformasi.

"Memerangi hoaks di ruang gema dimana orang mengulang dan menyebarkan informasi yang salah sangat kritikal. Kami membuat studi ini karena khawatir ada konsekuensi serius dari penyebaran hoaks terkait covid-19 di media sosial," ujar salah satu peneliti, Christoph Lehmann dilansir News Medical.

"Tujuan dari ilmu kesehatan masyarakat adalah untuk mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan, dan memperpanjang hidup di antara populasi secara keseluruhan. Tidak ada yang lebih dekat dengan misi ini selain memerangi hoaks tentang kesehatan," katanya menambahkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya