Cek Fakta: Tidak Benar Dokumen 23 Agenda PBB untuk Capai Tatanan Dunia Baru

Cek Fakta Liputan6.com menelurusi klaim 23 agenda PBB untuk mencapai tatanan dunia baru

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 02 Sep 2022, 12:00 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2022, 12:00 WIB
Tangkapan layar  klaim 23 agenda PBB untuk mencapai tatanan dunia baru
Penelusuran klaim 23 agenda PBB untuk mencapai tatanan dunia baru

Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim 23 agenda Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau PBB untuk mencapai tatanan dunia baru, daftar tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.

Klaim 23 agenda PBB untuk mencapai tatanan dunia baru tersebut berupa tangkapan layar yang terdapat tulisan sebagai berikut "NEW WORLD ORDER"

"United Nations Agenda 21 / 2030 Mission Goals" dan terdapat logo PBB dalam lembar digital tersebut.

Adapun agendanya mulai dari satu pemerintahan dunia, kewajiban banyak vaksin hingga akhir dari kesatuan keluarga.

Benarkah 23 agenda PBB untuk mencapai tatanan dunia baru? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

 

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelurusi klaim 23 agenda PBB untuk mencapai tatanan dunia baru menggunakan Google Search, dengan kata kunci 'new world order United Nations Agenda 21/2030 Mission Goals'. Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Fake UN document used to spread false ‘new world order’ goals" yang dimuat situs aap.com.au, seorang juru bicara PBB mengatakan dokumen klaim tersebut bukan dokumen PBB asli.

Tujuan misi yang tercantum bukan bagian dari Agenda 21 maupun Agenda 2030. Misalnya, Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan memang menyarankan untuk mempromosikan penelitian dan distribusi vaksin tetapi tidak memasukkan tujuan vaksinasi wajib bagi penduduk.

PBB juga menegaskan bahwa Agenda 21 dan Agenda 2030 tidak mengikat secara hukum.

Penelusuran juga mengarah pada aertikel berjudul "Fact check: U.N. Agenda 21/2030 'New World Order' is not a real document" yang dimuat situs usatoday.com.

Situs usatoday.com menyebutkan, Agenda 21 adalah salah satu dari beberapa item agenda untuk Konferensi PBB tentang Lingkungan & Pembangunan tahun 1992 di Rio de Janeiro.

Agenda tersebut mencakup 31 item yang membahas dimensi sosial dan ekonomi global; konservasi dan pengelolaan sumber daya; penguatan peran bagi perempuan, anak-anak dan pekerja, serta metode implementasi yang diusulkan.

Hal-hal yang tercantum dalam "tatanan dunia baru" tidak muncul dalam Agenda 21. Misalnya, tidak disebutkan mata uang. Istilah seperti "militer" dan "kedaulatan" juga tidak muncul, meskipun keduanya dirujuk dalam "tatanan dunia baru".

Namun, ada penyebutan singkat beberapa item dari klaim tersebut. Istilah "bank sentral" hadir mengacu pada pengembangan kapasitas di negara-negara berkembang; itu tidak digambarkan sebagai "bank sentral dunia." Hak milik juga dibahas, tentang melindungi hak perempuan atas properti, tetapi tidak mengakhiri semua properti milik pribadi.

Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan adalah resolusi yang diadopsi oleh Majelis Umum PBB pada tahun 2015 yang berfokus pada pencapaian 17 tujuan dalam waktu 15 tahun:

1. Akhiri semua kemiskinan dalam segala bentuk dimanapun

2. Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan gizi yang lebih baik dan mempromosikan pertanian berkelanjutan

3. Menjamin kehidupan yang sehat dan mempromosikan kesejahteraan untuk semua orang di segala usia

4. Memastikan pendidikan berkualitas yang inklusif dan adil serta mempromosikan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua

5. Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan anak perempuan

6. Memastikan ketersediaan dan pengelolaan air dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua

7. Pastikan akses ke energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan, dan modern untuk semua

8. Mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, inklusif dan berkelanjutan, lapangan kerja penuh dan produktif serta pekerjaan yang layak untuk semua

9. Membangun infrastruktur yang tangguh, mempromosikan industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan, serta mendorong inovasi

10. Mengurangi ketidaksetaraan di dalam dan antar negara

11. Menjadikan kota dan pemukiman manusia inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan

12. Memastikan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan

13. Mengambil tindakan segera untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya (mengakui Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim)

14. Melestarikan dan menggunakan samudera, laut, dan sumber daya kelautan secara berkelanjutan untuk pembangunan berkelanjutan

15. Melindungi, memulihkan, dan mempromosikan pemanfaatan berkelanjutan ekosistem darat, mengelola hutan secara berkelanjutan, memerangi penggurunan, dan menghentikan serta membalikkan degradasi lahan dan menghentikan hilangnya keanekaragaman hayati

16. Mempromosikan masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan untuk semua dan membangun institusi yang efektif, akuntabel, dan inklusif di semua tingkatan

17. Memperkuat sarana implementasi dan merevitalisasi Kemitraan Global untuk Pembangunan Berkelanjutan

Istilah seperti "satu dunia", "mata uang", "militer", "unit keluarga", "5G", "transportasi pribadi", "perjalanan udara", dan "obat sintetis" tidak disebutkan dalam Agenda 2030, meskipun tercantum dalam "tatanan dunia baru".

 

Sumber:

https://www.usatoday.com/story/news/factcheck/2020/07/23/fact-check-uns-agenda-21-2030-agenda-wont-create-new-world-order/5474884002/

https://www.aap.com.au/factcheck/fake-un-document-used-to-spread-false-new-world-order-goals/

 

 

Kesimpulan

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com,  klaim 23 agenda PBB untuk mencapai tatanan dunia baru tidak benar.

Klaim dokumen tersebut bukan dokumen PBB asli. Tujuan misi yang tercantum bukan bagian dari Agenda 21 maupun Agenda 2030. 

Banner Cek Fakta: Salah
Banner Cek Fakta: Salah (Liputan6.com/Triyasni)

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya